Namun ada yang saya rindukan dari Taiwan ketika hampir delapan tahun pernah menjalani ibadah puasa di negara Formosa itu adalah ketika saatnya membuang sampah.
Saya ceritakan garis besarnya kenapa saya merindukan masa-masa itu, ya...
Di Taiwan, membuang sampah rumah tangga dari setiap rumah itu ada waktunya. Setiap daerah, pengumpulan sampahnya berbeda-beda. Ada yang pagi, siang, sore dan malam. Kebetulan, di Neihu, tempat saya bekerja membuang sampahnya itu waktunya sore hari.
Tidak semua pekerja asal Indonesia seperti saya memiliki kebebasan untuk keluar masuk rumah majikannya. Ada banyak majikan yang menerapkan aturan ketat terhadap pekerjanya. Seperti tidak mengizinkan ibadah di rumahnya, tidak boleh libur, atau tidak memperbolehkan pekerja bicara dengan sesama pekerja lainnya.
Terbayang dong bagaimana stressnya sudah capek kerja di negara yang adat istiadatnya berbeda, bahasa dan kebiasaan tidak sama dengan tempat kita berasal, masih dilarang ngobrol pula dengan sesama Inni ren (orang Indonesia).Â
Padahal kebiasaan masyarakat Indonesia, kalau ketemu orang sedaerah di rantau itu berasa ketemu dengan keluarga sendiri kan ya... Bawaannya pengen ngobrol, dan berbagi pengalaman.
Satu-satunya kesempatan untuk bertemu sesama orang Indonesia itu ya saat waktunya buang sampah. Saya alami sendiri meski majikan saya membebaskan saya keluar masuk rumah majikan, boleh bicara dengan sesama WNI, tapi betapa senangnya bisa jumpa dengan sesama orang Indonesia dan saling curhat terkait masalah pekerjaan ketika bertemu mereka saat membuang sampah.
Waktunya buang sampah pun jadi ajang janjian. Saat yang tepat untuk bertemu, ngobrol meski sebentar, atau saling memberi dan menukar sesuatu.
Saya tidak akan lupa saat bulan Ramadan, setiap waktu mau buang sampah, lima belas menit lagi kendaraan sampah datang, saya sudah turun ke jalan (rumah majikan di lantai lima). Saya janjian dengan Mbak Yati asal Yogyakarta, Teh Nia dari Indramayu, Bunda Anna dari Blitar, Mbak Ika asal Lampung, dan Susi dari Purwokerto untuk bertemu di ujung jalan dekat Seven Eleven.