"Ami mah resep (suka) kalau ada Mang Rohman ngajar kaligrafi, teh." Katanya terus terang.
Mungkin Fahmi mulai tertarik karena dalam seni kaligrafi ada unsur menulis, menggambar dan mewarnai. Saya pikir dalam menemukan bakat dan minatnya anak butuh bantuan agar ia mampu menemukannya dengan baik dan sempurna.
Sebelum menemukan informasi pesantren kaligrafi, kami sering mengajak anak melihat tulisan kaligrafi di berbagai masjid atau mushalla. Kami ajak anak memperhatikan tulisan kaligrafi yang tertera. Jika bisa, kami bimbing ia untuk menuliskan kembali apa yang dilihatnya. Belajar otodidak gitu deh pada awalnya. Meski hasilnya masih acak kadut alias berantakan tapi kami yakin itu akan sangat berguna untuk melatih keterampilannya.
Tiga hari belajar di pesantren kaligrafi, saya yang ikut mengantar (dan ikut belajar) mendampingi jadi tahu jika ada banyak jenis tulisan kaligrafi (khat) yang bisa dipelajari.
Jenis Khat Kepenulisan Kaligrafi
1.Khat Naskhi
Gaya khat legendaris yang sampai hari ini masih dipakai. Dirumuskan oleh Ibnu Muqlah sekitar abad ke 10, gaya kepenulisan khat ini begitu populer dan dimanfaatkan untuk menulis Al Quran.
Fahmi saat ini sedang mempelajari khat naskhi sebagai khat paling sederhana karena mudah dibaca dan  tidak ada tambahan hiasan apapun dalam tulisannya.
2.Khat Tsulust
Khat yang lahir pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Ciri tulisan ornamental, dengan adanya hiasan tambahan cukup banyak. Khat Tsulust mudah dibentuk dalam komposisi pada ruang tulisan.