Hanya saja supaya waktu dan pengorbanan penulis tidak sia-sia kita harus jeli melihat peluang dan pandai mengambil kesempatan.
Penulis ekonomi juga bisa memiliki penghasilan yang menjanjikan lho. Senangnya ketika malam itu Pak Isson tidak pelit memberikan ilmu serta rahasianya. Tidak heran kalau lulusan dari workshop ini banyak yang berminat dan mau mencoba membidik menulis di tema ekonomi. Â Yuk kuy ah kita coba...
Selesai acara saya mendapat kunci kamar di nomor 319. Satu kamar dengan keluarga Sigit satu daerah dari pakidulan Cianjur. Hati penasaran ingin segera rebahan tapi berusaha untuk mencatat ulang semua materi supaya tidak menguap lalu hilang.
Sambil mendengar cerita teman-teman yang merubung colokan listrik demi nge-charge gadget masing-masing, keseruan malam semakin menjadi bersamaan dengan pengumuman peserta menulis serentak yang beruntung.
Usai acara, waktunya tidur menikmati ranjang susun empuk dengan bantal yang wangi nih... tiga ranjang untuk enam orang terbilang masih leluasa untuk segera beristirahat mengingat keesokan paginya kami akan jalan jalan ke Pulau Maju, pulau Reklamasi yang awalnya bernama Pulau D.
Menggunakan tiga buah kendaraan, selesai sarapan seluruh peserta dan panitia ngabring menuju Pulau Maju. Dulu tidak terbayang berdiri di atas pulau buatan itu kaya gimana.
Sekarang saya dan keluarga bisa menyaksikan sendiri bagaimana pulau buatan itu berkembang dengan pesat, jauh lebih maju dibanding kota kabupaten Cianjur tempat saya tinggal yang sudah berusia 342 tahun.
Jalan dan jembatan yang mulus, perumahan yang dibangun mewah, lingkungan asri yang ditunjang berbagai fasilitas supaya bikin penghuni nyaman, belum ditambah ruko dan lahan bisnis yang diperkirakan akan melaju pesat. Betah sekali pokoknya jika mengkhayal tinggal di Pulau Maju ini.
Ya mengkhayal saja, secara bagaimanapun besarnya keinginan semua itu jadi realita tapi buat blogger freelancer kaya saya mah mana mampu mengumpulkan bermiliar-miliar sebagai maharnya. Hahaha... Udah tetap jadi urang kampung saja.Â