Strategi UMKM Masuk Pasar Internasional
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini bisa dibilang sebagai motor penggerak roda perekonomian bangsa. Pengangguran banyak diserap, meski tidak terlihat tapi itu nyata.
Untuk melebarkan sayap usaha, UMKM perlu dorongan supaya bisa terus berkembang sehingga kestabilan ekonomi negeri tetap terjaga. Hal itu tentu saja perlu perhatian dari pihak terkait sehingga UMKM tidak lagi jalan di tempat melainkan melaju pesat.
Revolusi industri 4.0 yang cenderung memasarkan produk secara digital mau tidak mau harus diikuti para pelaku UMKM supaya tidak tertinggal. Marketing ofline bergeser menjadi online. Ini perlu dukungan dan upaya supaya yang awalnya hanya menguasai pasar dalam negeri bisa merambah mencapai pasar luar negeri alias internasional.
Menyikapi kondisi tersebut, mendukung pertumbuhan UMKM yang terus bergeliat, JNE bersama Kompasiana mengadakan JNE Kopiwriting dengan tema:Â "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM"
Sejatinya kegiatan Kopiwriting akan diadakan di 7 kota dengan tema yang berbeda-beda. Beruntung saya bisa ikut menjadi peserta pada Kopiwriting pertama yang di gelar di Bandung pada Kamis, 18 Juli 2019 pukul 15.00 - 19.00 WIB bertempat di One Eighty Coffee, Jl. Ganesa No.3.
Hadir selaku pembicara terdiri dari Deputy General Manager JNE, Hasmeliyani Suseno; Sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Noneng Komara; dan Aditya Rahman yang biasa dipanggil Adit Yara selaku Co-Founder NIION Indonesia, yakni pelaku UMKM tas lipat asal Bandung yang kini sudah menembus pasar mancanegara.
JNE Express Delivery
Selaku nara sumber pertama Ibu Hasmeliyani dari JNE memberikan banyak informasi terkait JNE update.