Saya tidak berprestasi, tapi setidaknya setelah mengenal Kompasiana saya menjadi lebih berani untuk unjuk diri. Saya yang hanya seorang perempuan desa tanpa mengenyam bangku sekolah formal namun lebih berani belajar dan bersikap demi keprofesionalitasan diri.
Pernah membaca tulisan Kompasianer yang mengatakan jika kita mau berkembang dalam berkarir maka kunci keberhasilannya adalah jangan pernah membiarkan diri diam ditempat.
Saya pikir saya harus punya motivasi dan punya keyakinan kuat kalau saya bisa maju. Tapi tentu saja motivasi saja tidaklah cukup. Saya tetap harus mampu bersaing dengan modal kemampuan dan keahlian. Dan itu tidak bisa didapat dengan berpangku tangan. Saya harus punya menejemen waktu dan mengatur kemampuan saya lebih efektif. Yaitu tadi saya harus upgrade kemampuan saya supaya kesempatan meraih posisi yang diimpikan terbuka semakin lebar.
Karena itu meski jauh diam-diam dari kampung saya berusaha memperbaiki kualitas tulisan saya. Saya tidak puas meski sudah menjadi salah satu pemenang dalam sebuah lomba kepenulisan, misalnya. Saya terus belajar dan belajar dengan membaca Kompasiana dan belajar dari para Kompasianernya.
Dan inilah beberapa rahasia upgrade skill saya melalui Kompasiana yang ingin saya bagikan supaya bisa diambil manfaat oleh Kompasianer lain adalah:
# Bercermin.
Sebelum ambil keputusan saya berkaca dulu pada diri sendiri. Seberapa besar kemampuan saya? Seberapa jujur penilaian sendiri baik yang bersifat positif (baik) maupun yang kurang cocok untuk passion diri. Apakah saya mampu mengejar mengikuti perkembangan teknologi sekarang?
# Belajar.
Kehidupan ini adalah proses. Dan saya yakin saya pun punya kesempatan yang sama seperti yang lain. Saya tidak ingin menyia-nyiakan saran dan masukan dari sesama teman karena saya yakin semua itu akan berguna. Tidak saat ini mungkin kelak.
Yang pasti saya harus bertanggungjawab dan mengambil semua peluang untuk meningkatkan kemampuan. Tawaran mengikuti Nangkring, Coverage, Kompasiana Visitsdan sebagainya tanpa ragu untuk ikut dan bergabung. Alhamdulillah saya bisa karena terbiasa.
# Silaturahmi dan jaringan.