Safety Riding TMMIN: Yang Unik Yang Menarik Tak Boleh Memasukkan Tangan di Saku!
"Selamat datang di TMMIN, jangan heran dengan seabrek aturan di kawasan pabrik ini. Saya pun pertama kali datang merasa kaget, kok ketatnya lebih-lebih dari masa orientasi sekolah dulu..."
Demikian penjelasan Bianca, Corporate Secretary & Corporate Communication yang sekaligus menjadi guide dari Pabrik Toyota di Sunter Plant 1, di depan Kompasianer yang hadir di acara Kompasiana Visit pada Rabu, 10 Juni 2015 lalu.
Dilarang berbicara dengan karyawan, harus mengenakan topi, selalu berjalan di sebelah kiri atau jalan yang sudah ditentukan, diantaranya berjalan di jalur bercat hijau, memegang handle saat naik turun tangga, dilarang menerima telepon atau memegang hape sambil jalan, dan dilarang memasukan tangan ke dalam saku saat berjalan. Dan aturan umum lainnya.
Apa alasannya tidak boleh memegang ponsel saat jalan? Bukan tidak boleh menelepon dan atau menerima telepon ya (termasuk SMS?) pekerja dan pengunjung selama berada di kawasan pabrik boleh kok menelepon dan atau menerima telepon (SMS) asal yaitu tadi, jangan sambil jalan! Jadi saat akan memegang ponsel, diharuskan berhenti. Apa alasannya? Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan. Meski sangat berhati-hati, jika kondisi kita saat sedang tidak fokus maka kecelakaan akan sangat dengan mudah menghampiri.
Begitu juga saat berjalan, tidak boleh menyimpan tangan di dalam saku. Bianca menjelaskan, bukan bermaksud mencurigai seseorang apakah menyembunyikan sesuatu di dalam tangan atau sakunya, tapi lagi-lagi untuk keamanan. Saat kita terjatuh, bagian tangan secara refleks akan menjadi tumpuan penyangga atau penyeimbang tubuh. Hal ini akan mengurangi resiko cedera benturan kepala sebagai bagian vital tubuh. Bayangkan bagaimana jika keadaan tangan sedang dalam saku, dan secara tiba-tiba terjatuh?
Sebagai pabrik berskala besar dengan kualitas keamanan yang terjaga, pabrik Toyota atau biasa disebut Temin (TMMIN) memang sangat mengedepankan keamanan para pekerja serta lingkungan pabriknya. Safety First seolah sudah menjadi kata wajib yang harus ditanamkan di setiap mindset pekerja maupun tamu TMMIN.
Karenanya begitu pertama kali para Kompasianer terpilih sampai di lokasi, langsung mendapat sambutan berupa informasi hal-hal apa saja yang harus diketahui para pengujung selama berada di lokasi pabrik demi keamanan serta keselamatan bersama.
Yang berkenan menyampaikan materi My Safety Commitment tentang hal apa saja yang harus diketahui oleh para Kompasianer (termasuk apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan) selain Mba Bianca ada juga Ibu Renny Yuherni dari PPA Departmen PAD Sunter.
Ibu berjilbab ini dengan slides-nya menjelaskan My Safety Commitment. I will confirm before crossing the road by stop, point, and confirmation. Bahwa kita sebagai pengujung atau pekerja TMMIN sebelum menyeberang jalan diharuskan berhenti dahulu. Menegok kiri dan kanan, baru setelah diketahui aman melanjutkan jalan (menyeberang).
Ibu Renny mewanti-wanti jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti bencana, para pengunjung dan atau karyawan tidak usah panik. Cukup hanya dengan mengikuti prosedur yang sudah ada, seperti petunjuk, dan arahan dari guide atau pengeras suara, maka insyaAllah proses pengevakuasian ke tempat yang lebih aman akan dengan mudah dilakukan.
Saat terjadi gempa bumi, segera mencari perlindungan. Atau membuat pertolongan terhadap diri sendiri dulu. Segera berlindung di bawah meja dan berpegangan. Perhatikan informasi atau arahan dari tim evakuasi. Perhatikan dimana letak pintu keluar. Nanti tim evakuasi akan membawa ke tempat yang aman.
Begitu juga jika ada bencana kebakaran. Segera berteriak kebakaran agar informasi secepatnya diketahui tim keamanan. Tutup pernafasan dengan sapu tangan atau kain yang sudah dibasahi dulu. Tunggu arahan dari tim informasi melalui pengeras suara. Cari jalan keluar dengan memperhatikan pintu EXIT.
Untuk menjaga diri dari berbagai hal yang tidak diinginkan itulah kenapa selama berada di wilayah pabrik diharuskan mengenakan sepatu tertutup, helm pengaman kepala dan rompi pengaman.
Diakui pihak TMMIN, meski upaya safety riding sangat diprioritaskan namun adanya kecelakaan kerja tetap pernah ada terjadi. Tetapi dengan adanya komunikasi yang intens, ditambah pengertian satu sama lain sesama pekerja baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya membuat beberapa tahun terakhir ini kondisi kecelakaan kerja di pabrik bisa ditekan. Kerjasama antara semua pihak menyebabkan terciptanya kondisi kerja yang aman dan stabil menciptakan zero acident.
Keselamatan karyawan adalah sebuah hal yang penting dan tidak bisa ditawar lagi. Apalagi di pabrik sebesar dan semodern Toyota. Hal ini mungkin bagi orang yang belum faham terasa begitu ribet dan membosankan. Padahal secara tidak langsung pihak Toyota sedang memberikan contoh kedisiplinan bukan hanya kepada karyawan dan atau pengunjung, tapi juga bagi pengendara kendaraan Toyota khususnya para sopir. Untuk meminimalisir kecelakaan di jalan.
Pelajaran dilarang menerima dan atau menelepon saat berjalan sama saja dengan larangan menelepon dan atau menerima telepon saat mengendarai kendaraan. Begitu juga aturan di pabrik tentang my safety commitment. Saat akan menyebrang biasakan berhenti, lihat kiri kanan, setelah yakin aman baru menyeberang, bukankah aturan di jalan raya juga demikian adanya?
Adakalanya hal yang sebelumnya kita rasa unik dan ribet, ternyata pihak Toyota telah merumuskan jauh sebelumnya justru keamanan serta keselamatan bersama.
Salut buat Toyota! (ol)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H