Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Bagaimana Jadinya Jika Ibu Rumah Tangga Ngefans (Belajar) Sama Toyota?

18 Juni 2015   02:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:08 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Jadinya Jika Ibu Rumah Tangga Ngefans (Belajar) Sama Toyota?

Punya mobil saja tidak, untuk apa ingin lebih banyak tahu tentang Toyota? Sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di kampung, wawasan seputar otomotif dan manufacturing-nya tidak akan banyak berguna, lain halnya dengan ilmu membuat kue dan atau sulam menyulam. Tapi tahukah ada pelajaran yang sangat berharga dari kunjungan Kompasiana Visit Toyota yang bisa saya bawa, jauh lebih berharga dari harga sebuah mobil Toyota itu sendiri!?

Apakah itu? Sebelum saya bahas, mari kita lanjutkan cerita perjalanan saya kali ini ke Pabrik Toyota bersama Kompasiana ini lebih dulu ya.

Kesempatan langka untuk bisa berkunjung ke pabrik Toyota alhamdulillah akhirnya bisa saya dapatkan setelah sebelumnya bersaing dengan sembilan puluh lebih kandidat yang mendaptar. Sebuah kebanggaan manakala seorang ibu rumah tangga nun jauh dari pelosok sana bisa bergabung dengan 20 Kompasianer lain yang sudah senior, baik dalam hal kepenulisan maupun interaksi dalam dunia citizen journalism.

Pendek kata, meski ngos-ngosan jadi peserta terakhir yang datang karena kejebak macet di beberapa titik sejak dari Kabupaten Cianjur sampai di Jalan Palmerah, akhirnya saya bisa bergabung juga dengan rombongan Kompasianer yang sudah siap berangkat.

Kesempatan berganti baju seragam Toyota Berbagi-Kompasiana yang dibagikan saat register saya gunakan juga untuk buang air kecil yang sudah saya tahan sejak sebelum melaksanakan sholat subuh di Kota Cianjur. Lega rasanya, kekhawatiran tertinggal ke acara Kompasiana Visit sejak jam tiga dini hari saat keluar rumah itu pupus sudah.

Setelah tidak ada lagi peserta yang harus ditunggu, Kang Pepih Nugraha selaku Admin Kompasiana memberikan sedikit sambutan, disusul oleh admin lain, Mas Kevin dan Mas Dieki. Dalam kesempatan ini, interaksi bersama admin digunakan oleh Kompasianer untuk curhat "mengadukan" masalah susahnya upload tulisan terkait adanya perbaikan Kompasiana lama menjadi versi beta. Padahal sebagaimana diumumkan sebelumnya dan sudah menjadi kesepakatan antara Kompasianer terpilih dengan pihak Kompasiana jika sepulangnya dari acara Kompasiana Visit peserta harus membuat minimal dua tulisan reportase.

Kang Pepih bersama jajarannya memang mengakui adanya kendala dalam upload tulisan di Kompasiana baru-baru ini. Sebagai solusinya, Kang Pepih menyarankan untuk segera memberitahukan kepada admin melalui email supaya segera dibantu. Sehingga sebelum habis masa deadline setor tulisan, para peserta sudah dapat melunasi semua hutang tulisannya.

Kesepakatan mengakhiri briefing santai tersebut dilanjut foto bersama di depan Gedung Bentara Budaya yang sekaligus jadi tempat titik kumpul para peserta. Perjalanan menggunakan bus full AC pun terasa nyaman dan penuh kehangatan. Beberapa Kompasianer memang sudah saya kenal dan sering jumpa di setiap acara kopi darat atau even Kompasiana.

Sesampainya di area pabrik Sunter Plant 1 yang menjadi tujuan kami, kemegahan sebuah pabrik sudah jelas dari keketatan pemeriksaan para pengunjung yang datang. Sambutan hangat dari Mba Bianca --guide kami-- sedikit melumerkan suasana tegang yang sebelumnya terasa.


Setelah perkenalan dan sambutan selamat datang, Mba Bianca menginformasikan beberapa aturan yang berlaku di Pabrik Toyota Sunter Plant 1. Selorohnya, Mba Bianca bilang peraturannya lebih ketat daripada saat masuk bangku kuliahnya dulu. Hah... benarkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun