Indonesia, dengan Zamrud Khatulistiwanya, mungkin memang menarik dan indah bagi turis sekelas Andreas Altmann, Pico Iyer, dan lainnya (lupa dech, maklum tahunya juga sekilas dapat baca, gak kenal langsung ma orangnya) sekadar untuk direportase masalah luar biasanya . Sedangkan bagi turis backpacker, maaf. Tidak (atau mungkin belum) lah yaw!
Para turis mungkin menjadi sasaran utama sebagai pihak yang bisa diandalkan dalam meningkatkan pendapatan. Tapi jangan lupa, turis juga bisa menjadi perpanjangan tangan media baik yang mempromosikan positif maupun promosi negarif. Jangan pernah sekali-kali memandang sebelah mata apalagi menyepelekan keberadaan turis backpacker, karena mereka bisa saja mempunyai argumen yang kuat tentang baik buruknya pelayanan, birokrasi atau kondisi lokasi pariwisata suatu tempat yang disertai bukti baik berupa rekaman maupun foto hasil karyanya sendiri langsung.
Jadi, kembali kepada topik awal bandara internasional yang saya bincang diluar konteks sudut pandang para buruh (TKI) yang saya yakin dari sudut pandang mereka membicarakan bandara diskriminasi ini akan jauh lebih ekstrim lagi, untuk sementara waktu, selama negara (pemerintahnya dan juga warga negaranya) masih terlena dalam slogan Kebersihan Sebagian Dari Iman tapi sampah pada kenyataannya berserakan di setiap sudut kota; Rajin Pangkal Pandai, tapi yang dapat kerjaan/posisi bagus adalah mereka yang punya koneksi dan backing kuat; Rumahku Adalah Surgaku, sementara bagaimana mau pulang ke rumah jika di bandaranya saja kita sudah enggan dan ketakutan mengingat adanya sistem diskriminasi dan pungutan liar di sana-sini? Untuk sementara waktu, lupakanlah keinginan dan mimpi-mimpi menyaingi negara tetangga menjadikan Indonesia Truly Asia itu.
Ya, begitulah keadaannya, mau bagaimana lagi? Kecuali terus bangga dengan bineka tunggal ika, zamrud khatulistiwa dan tetap bermimpi di siang hari.
Tamat, ah! Besok bagiannya buat "cermin" lagi :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H