Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TASPEN: Betah dan Ingin Kembali

8 Januari 2015   09:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:34 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat berita di tv tentang eksekusi rumah dinas mantan direktur PT. Taspen (Tabungan dan Asuransi Pensiun) saya jadi teringat pengalaman pertama kalinya menginjakkan kaki di Kantor Taspen Bogor hari Selasa akhir Desember tahun lalu.

[caption id="attachment_345380" align="aligncenter" width="300" caption="Kantor Taspen Bogor (Dok. Semua Pribadi)"][/caption]

Saya ke Kantor Taspen yang beralamat di Jalan Raya Padjajaran Bogor bersama suami dan anak, untuk mengurus pensiunan mama mertua yang sudah meninggal tengah tahun lalu. Seharusnya maksimal tiga bulan dari yang bersangkutan meninggal, semuanya harus sudah diurus. Tapi karena kendala beberapa hal di Kabupaten Cianjur, maka kami baru bisa mengurusnya ke Kantor Taspen Bogor setelah sekitar enam bulan dari kepergian mama mertua.

Tepat jam delapan pagi, kami tiba di Kantor Taspen. Pintu gerbang sudah dibuka dan dengan ramah para satpam mengarahkan kami untuk memarkir sepeda motor. Terpampang jelas tulisan "Parkir Gratis" di setiap dinding. Namun meski begitu, karcis parkir tetap diberikan dan kami siampan baik-baik untuk dikembalikan jika nanti pulang. Dalam artian sistem keamanan di Kantor Taspen Bogor sangat terjaga.

1420659014373941418
1420659014373941418

Suasana gedung sangat bersih dan sejuk. Sebuah loket ATM berada di sisi kiri dekat dengan pos satpam dan pintu keluar. Tangga untuk menuju lantai utama dan lantai basement sangat bervariatif. Ada yang menggunakan anak tangga tinggi dan ada yang rendah. Ada yang belok curam, ada juga yang lurus landai. Mungkin tangga ini memang dibuat khusus menyesuaikan dan memudahkan dengan banyaknya orang tua yang mengurus dana pensiunan.

Di dalam gedung, suasana sangat betah rasanya. Loket berjejer hingga sepuluh tempat. Jadi tidak perlu mengantri terlalu lama. Bagian kasir terpisah di sebelah kanan. Ruang tunggu sangat luas dengan kursi yang empuk dan pendingin udara yang terasa nyaman di kulit. Suasananya tenang sekali.

Saat saya sadar baterai hp hampir habis, saya mencari menengok kanan kiri dan ternyata di tengah ruangan ada tempat khusus untuk mencharger hp. Fantastisnya lagi sudah tersedia beberapa chargeran untuk type hp yang berbeda-beda. Jadi kita tidak perlu mengeluarkan chargeran sendiri. Jika yang tidak membawa chargeran pun tidak masalah karena tinggal ikut mencharge saja. mudah.

Di belakang kursi-kursi tunggu tersedia tempat minuman dingin. Air minum mineral terdapat di dalamnya. saya pikir itu untuk dijual, seperti box minuman yang biasa kita temui di berbagai tempat umum begitu. Ternyata perkiraan saya salah. Air mineral dingin itu disediakan untuk para tamu yang datang. Lagi-lagi tulisan "GRATIS" terpampang di mesin pendingin tersebut.

Wah, fasilitasnya benar-benar membuat para tamu betah. Tapi entah untuk pelayanannnya nih. Karena Suami masih menunggu giliran antri untuk pengurusan berkas almarhum ibunya.

Setelah dipanggil nomor antrian oleh sistem, dan seorang petugas yang sudah senior menanyakan permasalahan apa yang bisa dibantu pihaknya, suami pun menjelaskan semua. Sebagai ahli waris, menguruskan pensiunan almarhum ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun