Mohon tunggu...
Inovasi

Teknologi Baru dan Jurnalisme Online

26 Februari 2016   07:18 Diperbarui: 26 Februari 2016   07:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Teknologi baru dalam bidang informasi dan komunikasi, diera globalisasi sekarang telah mempengaruhi stukur sosial. Teknologi menyebabkan perubahan budaya lewat infomasi yang disebarkan oleh media massa. Teknologi juga merubah cara berkomunikasi individu dan masyarakat. Lewat inovasi-inovasi teknologi yang terjadi diera globalisasi saat ini, teknologi menjadi multi tafsir sehingga masyarakat berubah menjadi kritis dan partisipatif.

Teknologi juga membuat individu bebas terlibat dalam media informasi, akibatnya pertukaran informasi yang ada pada masyarakat menjadi bebas, artinya orang bebas memberi dan menerima informasi.

Pertukaran informasi pada masyarakat ini dipengaruhi juga lewat perbagai media  yang berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan perkembangan di dunia saat ini. Media-media informasi mulai berlomba-lomba menyediakan informasi yang sesuai dengan permintaaan masyarakat. Dengan adanya perkembanga teknologi, internet, dan satelit membuat media-media kemudian mengalami kovergensi. Konvergensi media sendiri adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan.

Seperti yang terjadi sekarang ini, media cetak berubah menjadi media online atau portal berita online, dengan adanya penggabungan audio maupun visual berupa gambar ataupun video dan lain-lain. Radio konvensional yang menggunakan jaringan radio menjadi radio streaming menggunakan jaringan internet. Walaupn sebernarnya media ini sendiri masih membawa sifat-sifat lama, ini berarti bahwa sebenarnya teknologi baru tidaklah sama sekali baru. Maksudnya disini adalah bahwa teknologi selalu memiliki sifat dari teknologi lama dan beregenerasi, dalam komunikasi dikenal dengan istilah mediamorphosis. Di mediamorphosis dijelaskan bahwa media-media lama tidak akan mati, tetapi fungsinya akan hadir dalam bentuk baru dan sedikit berbeda. Media-media lama tersebut menyesuaikan. Mediamorphosis merupakan contoh yang sangat cocok untuk menjelaskan tentang keadaan teknologi yang terus berkembang dan berinovasi seperti sekarang ini.

Kemajuan teknologi dan komunikasi ini kemudian membuat media-media informasi dan berita menyediakan berita dan informasi secara online lewat jaringan internet yang membuat berita muda diakses dan muda juga untuk merespon berita atau informasi yang dibagikan atau di berikan oleh media tersebut.

Lalu apa sebernarnya jurnalisme online itu :

Jurnalistik Online (Online Journalism) adalah proses pengumpulan, penulisan, penyuntingan, dan penyebarluasan berita secara online di internet. Catatan ASM. Romli.

Menurut Mark Deuze (1999), terdapat tiga keuntungan jurnalisme online, yaitu interaktivitas, personalisasi, dan konvergensi. Meskipun jurnalisme konvensional menyediakan interativitas dengan khalayak, akan tetapi jurnalisme online lebih mendukung pengaplikasian konsep interativitas tersebut. Karena difasilitasi oleh internet.

jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet (website). Kamus bebas Wikipedia mendefinisikan jurnalisme online sebagai ”pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet”

Menurut James Glen Stovall (2004) dalam jurnalisme online para reporter dapat memasukkan laporan berita dan mengirim berita secara seketika dan serentak (instantaneous reporting) dalam bentuk breaking news event sesuai konteks dengan cakupan yang global. Jurnalisme online disebut juga permanen, karena para reporternya bekerja berjam-jam untuk sebuah dokumen berita secara digital yang dapat disimpan dalam sebuah server komputer dalam waktu lama dan terjaga kualitasnya. Jurnalisme online memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan jurnalisme konvensional.

 

Refrensi :

Mark deuze,”What is Multimedia Journalism” Journalism Studies, Volume 5, Number 2, 2004, pp. 139–152

Mark deuze, “Journalism And The Web” An Analysis of Skills and Standards in an Online Environment

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun