Apabila tidak dilaksanakan komunikasi efektif dengan komunikasi interpersonal, maka keseluruhan proses konseling behavioristik yang dilaksanakan tidak akan dapat berlangsung. Karena bentuk dari konseling behavioristik ini bertujuan menggali informasi pada individu secara menyeluruh secara pribadi. Adapun tahapan komunikasi interpersonal dalam konseling ini diantaranya yaitu:
1.Asesmen
2.Menentukan Tujuan
3.Mengimplementasikan Teknik
4.Mengakhiri Konseling
bahwa yang dimaksud dengan konseling behavioral adalah sebuah proses konseling (bantuan) yang diberikan oleh konselor kepada klien dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku (behavioral), dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri klien.
Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara komunikasi interpersenol dengan kesehatan mental ini terletak pada bagaimana seorang individu memiliki keterampilan pada komunikasi interpersonalnya yang tinggi. Karena pada dasarnya jika seorang individu yang memiliki keterampilan komunikasi yang rendah dapat memiliki dampak pada kesehatan mentalnya seperti rentan terkena depresi, kecemasan dalam bersosialisasi, ketidakmampuan diri untuk menetapkan tujuan serta kecanduan pada penggunaan obat-obat terlarang. Hal itu dapat terjadi karena terletak pada bagaimana individu juga dalam menyikapi, seperti kurangnya keterbukaan yang membuat individu cenderung untuk menutup diri dan malu pada saat komunikasi interpersonal. Oleh karena itu, untuk mencegah memburuknya kesehatan mental pada individu, diharapkan individu memiliki komubukasi interpersonal yang baik agar dapat mampu menyampaikan ide atau pikiran kepada orang lain, mampu menerima dan memahami informasi baik secara verbal maupun non verbal, serta yakin pada dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H