Mohon tunggu...
Tessa Aprilla Dwi
Tessa Aprilla Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya akan menyajikan topik mengenai pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kesehatan Mental

7 Januari 2025   00:04 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:04 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.Skill experience

Kemampuan untuk mengekspresikan pikiran dan ide-ide.

4.Emotion

Kemampuan individu dalam mengatasi emosinya, dengan cara konstruktif (berusaha memperbaiki kemarahan)

5.Self disclousure

Adanya keinginan untuk berkomunikasi kepada orang lain secara bebas dan terus terang.

Komunikasi interpersonal yang efektif menurut Hurlock (2014) & Saudia (2019) adalah mempunyai keterusterangan, memiliki rasa peduli, perilaku yang baik, kesetaraan, memiliki keyakinan dan berorientasi kepada orang lain. kompetensi interpersonal seseorang yang menurut Buhrmester kemampuan ini menciptakan interaksi dan komunikasi yang berhasil sehingga hubungan antar individu berjalan dengan baik adalah pengaruh dari hubungan dan komunikasi interpersonal. Resiko seperti depresi, cemas dalam bersosialisasi, ketidakmampuan dalam menetapkan tujuan, serta kecanduan obat terlarang karena kesulitan dalam mengatasi permasalahannya merupakan ciri individu yang rentan terkena dengan kemampuan komunikasi interpersonal rendah.

Orang yang memiliki mental sehat berarti mampu dalam menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya dan mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh stressor (penyebab terjadinya stress). Dalam menumbuhkan kesehatan mental pada komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengam konseling behavioristik. Pendekatan behavioral merupakan pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Pendekatan ini memandang perilaku yang justru sebagai hasil belajar dari lingkungan. Dengan konseling behavioristik dapat membantu klien untuk belajar cara bertindak yang baru dan pantas atau membantu untuk memodifikasi atau menghilangkan tingkah laku yang berlebih. Adapun peran konselor dalam konseling behavioristik diantaranya yaitu:

1.Menyebutkan tingkah laku maladaptip.

2.Memilih tujuan-tujuan yang masuk akal.

3.Membantu mngarahkan dan membimbing keluarga untuk merubah tingkah laku yang tak sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun