Menurut kami, untuk mengatasi stigma negatif terhadap jurusan kecantikan, diperlukan upaya kolaboratif bersama pihak sekolah, pemerintah, dan pelaku industri untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Edukasi intensif mengenai pentingnya keterampilan praktis, prospek karier yang cerah, dan potensi kewirausahaan di bidang kecantikan harus dilakukan secara masif.Â
Contohnya, kisah sukses dari siswa lulusan jurusan kecantikan yang telah mencapai prestasi besar dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat dan orang tua untuk mengubah pandangan mereka.Â
Selain itu, pentingnya memberikan kebebasan dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, sementara orang tua perlu mendukung pilihan tersebut dan tidak dipengaruhi oleh stigma sosial. Dengan mengubah pandangan masyarakat terhadap jurusan kecantikan, kita dapat menciptakan lingkungan yang menghargai semua bidang pendidikan, termasuk kecantikan menjadi lebih inklusif dan menghormati berbagai profesi.
Namun demikian sekolah ini selalu berusaha untuk mengikuti trend terbaru di dunia tata rias dan menggunakan produk-produk kecantikan yang bagus agar tidak ketinggalan zaman menurut Ibu Titik selaku guru di jurusan kecantikan "Kami telah bekerja sama dengan brand kecantikan seperti All-in Viva, Nuface, La tulipe, dan Inez, untuk memberikan pelatihan kepada siswa dengan fasilitas yang ada, namun jumlahnya masih terbatas". Jumat, (22/11/2024)
Kurikulum di sekolah SMKN 2 Magetan sudah disesuaikan dengan  perkembangan terbaru dan teknologi terbaru di industri kecantikan. Untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan, sekolah memberikan pelatihan kewirausahaan dan mendorong siswa untuk praktek langsung dengan pelanggan. Melakukan kegiatan seperti creambath, pangkas, hair mask, dan pewarnaan menjadi bagian dari proyek nyata yang harus diselesaikan oleh siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H