5. Berkata-kata melalui sastra, budaya dan kesenian
Sunan Kalijaga menggunakan seni wayangsebagai salah satu strategi dakwah kerana tradisi wayang telah berkembang berabad-abad padazaman kerajaan Majapahit. Sementara itu, Sunan Bonang pula mahir dalam penggunaan alat musik bonang. Ini karena kebanyakan masyarakat di Tuban amat menggemari lagu-lagu gending gamelan, maka beliau menggunakan kesenian rakyat tersebut. Kepandaian beliau memainkan alat musik tersebut diiringi tembang-tembang yang berupa pantun keagamaan berhasil mempengaruhi masyarakat Tuban mempelajari lagu tembang dan akhirnya mempelajari agama Islam.
Sunan Ampel memperkenalkan huruf Pegon yaitu sejenis tulis Arab berbahasa Jawa, beliau juga memperkenalkan perkataan baru untuk disesuaikan dengan masyarakat Jawa seperti solatdiganti dengan "sembah hyang "agar mudah difahami masyarakat yang sebelum beragama Hindu, istilah santri (pelajar yang menuntut di pesantren) yang berasal daripada kata "shastri" yaitu orangyang tahu buku suci agama Hindu.
6. Toleransi dalam menjalankan agama
Dakwah "bil hal" atau "uswah hasanah" merupakan suatu yang berkesan dalam berdakwah. Sunan Kudus misalnya mengambil sikap toleransi yang tinggi terhadap penduduk Kudus yang masih ramai beragama Hindu. Suatu ketika beliau membeli sapi (lembu betina) dari India ditambat di halaman rumahnya, maka orang ramai - yang kebanyakan terdiri dari pemeluk agama Hindu dan Budha membanjiri rumahnya dan ternanti-nanti apa yang akan dilakukan kepada sapi tersebut. Beliau pun berkata kepada khalayak, “Saya melarang saudara menyakiti sapi ini apalagi menyembelihnya sebab di waktu saya masih kecil dulu saya hampir mati kehausan lalu seekor sapi datang menyusui saya.” Beliau turut menegaskan bahawa dalam al-Qur`an ada surat bernama al-Baqarah (sapi betina). Selain itu, beliau membina menara mirip candi Hindu. Sikap toleransi beliau itu menyebabkan penduduk Kudus menerima Islam . Sunan Kudus juga berdakwah secara hikmah kepada umat Budha, beliau membuat tempat wuduk dengan lapan pancuran. Setiap pancuran masing-masing diberi arca kepala lembu betina di atasnya. Hal ini disesuaikan dengan ajaran Budha yaitu Jalan berlipat lapan.
Singkat kata, para Wali Songo berhasil memperkenalkan Islam sebagai suatu cara hidup yang menyeluruh. Masing-masing menggunakan bakat dan bakat alaminya sendiri-sendiri untuk menyampaikan ajaran Islam. Pendekatan sufi yang dinamik, penuh hikmah adalah satu langkah yang bijak dalam usaha mendekatkan masyarakat Jawa kepada Islam, suatu cara pendekatan yang patut ditiru menghadapi masyarakat yang berbeda di negeri kincir angin ini.
Referensi :
1. Islam in Netherlands. http://www.euro-islam.info/country-profiles/the-netherlands/
2. PVV: geen Islam in Nederland. http://nos.nl/arti…/2005845-pvv-geen-islam-in-nederland.html
3. Nation of Anti-Islam. Is there more Muslims-bashing in the Netherlands than in any other countries? http://www.slate.com/…/exp…/2010/10/nation_of_antiislam.html
4. Hikmah Berdakwah: Suatu Penelitian Terhadap Pendekatan Dakwah Wali Songo. http://drahmadzakilatiff.blogspot.nl/…/hikmah-berdakwah-sua…