Mohon tunggu...
Tesla Anindya
Tesla Anindya Mohon Tunggu... -

Full time traveler & happy writer.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Surga yang Mulai Tenggelam

1 April 2016   11:39 Diperbarui: 1 April 2016   11:44 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maladewa, negara yang tak pernah absen dibicarakan oleh jutaan wisatawan dunia satu ini terancam hilang ditelan air laut. Penyebab utama nya dapat dipastikan karena pemanasan global.

 

Bagaimana tanggapan anda ketika mendengar keindahan surga dunia yang dapat dengan mudah dijumpai di bagian Selatan Benua Asia satu ini terancam tidak dapat anda nikmati lagi dalam jangka waktu yang lama?

[caption caption="Pulau Maldives (www.merdeka.com)"][/caption]Puluhan kapal feri yang senantiasa memadati Pulau Male untuk membawa ribuan bahkan jutaan wisatawan setiap tahunnya menuju Pulau Hulhumale. Setibanya di Pulau Hulhumale, sebagian besar wisatawan memilih melanjutkan perjalanan dengan berkendara menggunakan bus umum.

Menyusuri jalan yang sudah diaspal, melewati setiap lekuk lingkungan padat bangunan (rumah) menuju tempat singgah mereka untuk sementara selama berada di pulau tersebut. Sebagian lagi, menggunakan sepeda motor yang sudah disewa sebelumnya.

Transportasi utama di negara Maladewa ialah kapal feri. Misal, untuk menyebrang lautan menuju Male, membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 20 menit saja. Sesampainya di Male, wisatawan dapat melakukan banyak aktivitas menarik, mulai dari berbelanja di pasar tradisional, mengunjungi mal setempat atau berjalan santai sambil menikmati hangatnya terpaan sinar matahari pagi.

Hulhumale dan Male merupakan dua pulau berbeda yang juga memiliki perbedaan fungsi, dimana Male dipadati dengan bangunan kantor, pasar, mal, sekolah hingga stadion sepak bola sementara Hulhumale merupakan pulau yang dipusatkan sebagai tempat tinggal, tempat singgah wisatawan, pasar tradisional, tempat rekreasi berupa pantai dan taman hingga tempat pembangkit tenaga listrik.

Perbedaan lain antara kedua pulau tersebut ialah proses terbentuknya kedua pulau, dimana Male merupakan pulau yang terbentuk secara alami, sementara Hulhumale merupakan pulau buatan manusia yang hingga saat ini diketahui dihuni lebih dari 3.000 orang penduduk.

Ternyata, Hulhumale bukanlah satu-satunya pulau buatan yang secara khusus dibuat oleh penduduk untuk membantu penduduk dari pulau lain yang pulaunya terancam tenggelam. Sedikitnya, tercatat lebih dari 1.900 pulau yang terancam tenggelam di negara tersebut karena terkena dampak dari pemanasan global.

Pemanasan global yang tengah mengancam dunia saat ini membuat permukaan air laut kian lama kian naik. Sementara permukaan daratan di negara tersebut tidak cukup tinggi untuk menahan air laut. Tinggi maksimum daratan untuk banyak pulau di negara Maladewa, termasuk Pulau Maldives hanya 3 meter saja di atas permukaan laut.

Penduduk negara yang cukup sadar kemudian memutuskan untuk melakukan kegiatan yang terbilang sangat mudah namun berdampak besar pada lingkungan sekitar. Misal, di banyak resor yang terdapat di pulau-pulau pilihan wisatawan untuk menghabiskan waktu liburnya mengadakan kegiatan bulanan berupa membersihkan area resor dari segala macam bentuk sampah. Hal tersebut melibatkan semua pihak, baik staf hotel maupun tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun