Mohon tunggu...
Cika Tesazabalia
Cika Tesazabalia Mohon Tunggu... Guru - Panggil saja cika

Masih belajar, banyak kurangnya. Dibaca ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Athena

13 Juli 2021   12:37 Diperbarui: 13 Juli 2021   12:45 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu-satunya orang yang nyiapin makan dan semua kebutuhan aku. Satu-satunya orang yang paling khawatir ketika aku sakit dan engga baik-baik aja. Satu-satuya orang yang nyiapin aku obat dan nemenin aku di rumah sakit ketika kondisiku benar-benar drop. Satu-satunya orang yang tiap hari selalu nanyain "Ndo gimana hari ini ada cerita apa? sini cerita sama bibi". 

Duniaku jadi lebih baik setelah kedatangan bi Tini hari itu. aku bener-bener ngerasa punya tempat untuk pulang, bi Tini satu-satunya alasan kenapa aku sampai hari ini masih mau pulang ke rumah padahal rumah udah bikin aku jadi engga betah. Nenek di Bogor, sedangkan aku di Jogja. Semenjak mamah sama papah pisah Bi Tini harus pulang ke Pati, tempat tinggal asalnya. Dan hari itu juga pecah, aku menangis sejadi-jadinya satu-satunya orang yang sudah aku anggap seperti rumah sendiri pada akhirnya harus pergi, lagi-lagi rumahnya harus diruntuhkan. Bi Tini harus pulang, aku engga boleh egois bi Tini juga punya keluarga, punya anak yang harus bi Tini jaga.


"Biiiiii" kataku pada bi Tini


"Iyo Ndo kenapa?"


"Bibi makasih ya udah rawat Thena, makasih udah jagain Thena, makasih buat segala hal yang pernah bibi kasih buat Thena. Makasih udah jadi alesan satu-satunya kenapa Thena bisa pulang ke rumah setelah sekolah, pulang ke rumah setelah main dan pergi sama temen-temen dari luar. Biiii makasih banyak ya, jaga diri, sehat selalu, nanti Thena mau nyusul bibi kesana, nanti kalau Thena udah gede, Thena mau bawa bibi ke rumah Thena buat tinggal sama Thena lagi"


*bi Tini menangis


"Iyo ndo makasih juga ya ndooo makasih udah kuat dan bener-bener jadi anak yang paling hebat. Ndo bisa hubungin bibi kapanpun ndo mau, bibi pulang ke Pati bukan berarti bibi ninggalin ndo sendiri, bibi masih sama bibi masih tetap ada disini dan akan selalu ada disini nemenin neng Thena sampai kapanpun" *bi Tini memegang dadanya "disini neng, dihati" kata bi Tini menangis


*aku mengangguk dan melambaikan tangan pada bibi yang Langkah kakinya sudah semakin menjauh.


Hari-hari ku yang semula cerah karena ada bi Tini, jadi udah mulai redup lagi setelah bi Tini pergi, mulai gelap dan yang ada hanya keputusasaan. Aku jadi takut dan mau berontak tapi engga bisa. kalau aku berontak yang ada mamah sama papah malah jadi semakin jauh, aku mau bales dendam sama papah sama mamah buat jadi pribadi yang lebih baik lagi, yang bisa banggain mereka kalau mereka punya satu anak yang dunia aja bisa bangga sama dia, iya sama aku ATHENA "Anughrah yang tuhan kasih untuk mamah sama papah".  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun