Sudah ada yang pernah main main ke Gunung Bromo atau Gunung Semeru? Yang menjawab dengan anggukan mantap, pasti tidak asing dengan Desa Ngadas.
Desa yang merupakan perhentian terakhir sampai sebelumnya pengunjung menyewakan jeep ataupun menyewa motor ini merupakan desa yang sedikit dapat meninggalkan kesan yang manis.
Ini merupakan Desa wisata yang sayang kalau dilewatkan begitu saja kalau kita memang bertujuan untuk ke Gunung Bromo. Kira kira waktu satu jam cukup untuk menempuh perjalanan dari stasiun kota Malang menuju ke Desa Ngadas ini.
Sudah banyak ternyata ulasan ulasan tentang Desa wisata Ngadas. Dengan kekhasannya tersendiri tidak sedikit orang orang akhirnya kepincut untuk mampir ke Dusun ini.
Di luar keindahan Desa Ngadas, jika kita menelusuri lebih dalam hutan di Desa Ngadas, kita bisa terdampar di satu satunya dusun di Desa ini. Dusun Jarak Ijo namanya.
Ladang ladang yang ditanami kentang, bawang pere, dan cabai ditata di dataran yang miring yang mempercantik susunannya kalau dilihat dari jauh. Terasering Dusun Jarak Ijo semakin memberi polesan manis untuk dusun satu ini.
Jalanan yang menanjak menuju Dusun Jarak Ijo tidak menutup kemungkinan kalau mencapainya bisa dengan sepeda motor. Jalanan yang bagus dan tidak berlubang merupakan satu nilai tambah dusun ini dibandingkan jalanan menuju Desa ngadas yang masih butuh perbaikan lebih lanjut.
Kalau sudah di Dusun Jarak Ijo jangan cepat cepat langsung ingin pulang. Memang di desa ini masih belum ada potensi wisata yang dapat dikunjungi.
Tapi, menikmati suguhan alam setiap waktu dari dusun ini bisa jadi pilihan bagi pecinta ciptaan Tuhan. Lihat saja kalau pagi, udara segar masih bisa dengan puas kita nikmati.
Aroma udara pagi akan bercampur dengan aroma petrichor akibat dari ladang ladang yang disirami oleh petani disana. Aroma rumput yang segar seakan menghipnotis jiwa dalam sesaat.
Kalau siang tiba, udara di sana sudah mulai sejuk. Sinar matahari malu malu mengintip dari awan yang bukan lagi di atas kepala kita. Semakin sore, kabut dan awan semakin meninggi dan seakan akan menutupi sebagian tubuh Dusun ini. Seakan dapat diraih dan meminta untuk di raih. Berbeda lagi kalau Dusun sudah mulai senja.
Setiap hari rasanya baru karena melihat alam di sudut dusun ini serasa berbeda setiap kali kita menikmatinya.
Dusun Jarak Ijo, dusun terpencil yang ternyata menyimpan pemandangan alam untuk kita sewaktu-waktu. Semoga kedepannya dusun ini bisa setenar saudara kandungnya, Desa Ngadas. Dengan pesona alam yang menawan, dapat mengantarkan kita kepada rasa syukur memiliki tanah air seindah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H