Mohon tunggu...
Tesa Naibaho
Tesa Naibaho Mohon Tunggu... -

Dalam perjalanan menuju dokter gigi.\r\nEverywhere, I'm @tesaoy

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Dusun Jarak Ijo, Dusun di Atas Awan

26 November 2014   06:25 Diperbarui: 18 Desember 2020   22:15 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Sudah ada yang pernah main main ke Gunung Bromo atau Gunung Semeru? Yang menjawab dengan anggukan mantap, pasti tidak asing dengan Desa Ngadas.

Desa yang merupakan perhentian terakhir sampai sebelumnya pengunjung menyewakan jeep ataupun menyewa motor ini merupakan desa yang sedikit dapat meninggalkan kesan yang manis.

Ini merupakan Desa wisata yang sayang kalau dilewatkan begitu saja kalau kita memang bertujuan untuk ke Gunung Bromo. Kira kira waktu satu jam cukup untuk menempuh perjalanan dari stasiun kota Malang menuju ke Desa Ngadas ini.

Sudah banyak ternyata ulasan ulasan tentang Desa wisata Ngadas. Dengan kekhasannya tersendiri tidak sedikit orang orang akhirnya kepincut untuk mampir ke Dusun ini.

Di luar keindahan Desa Ngadas, jika kita menelusuri lebih dalam hutan di Desa Ngadas, kita bisa terdampar di satu satunya dusun di Desa ini. Dusun Jarak Ijo namanya.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Dusun yang katanya ada di 1900an mdpl ini mampu menarik perhatian mereka yang “terdampar” disini. Begitu masuk ke wilayah Dusun Jarak Ijo, mata seakan akan dimajakan dengan lingkungan sekitar yang memang sangat hijau karena ada banyak tanaman serta ladang ladang yang menghijau di sepanjang Dusun ini.

Ladang ladang yang ditanami kentang, bawang pere, dan cabai ditata di dataran yang miring yang mempercantik susunannya kalau dilihat dari jauh. Terasering Dusun Jarak Ijo semakin memberi polesan manis untuk dusun satu ini.

Jalanan yang menanjak menuju Dusun Jarak Ijo tidak menutup kemungkinan kalau mencapainya bisa dengan sepeda motor. Jalanan yang bagus dan tidak berlubang merupakan satu nilai tambah dusun ini dibandingkan jalanan menuju Desa ngadas yang masih butuh perbaikan lebih lanjut.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Dari desa Ngadas, kira kira dalam 45 menit sudah dapat menikmati hijaunya dusun ini. Tetapi tak sampai setengah jam kalau merasa diri sudah pro dan nekat untuk mencapainya melewati ladang yang terjal yang berbatasan langsung dengan bibir lereng bukit. Dengan sepeda motor khusus tentunya.

Kalau sudah di Dusun Jarak Ijo jangan cepat cepat langsung ingin pulang. Memang di desa ini masih belum ada potensi wisata yang dapat dikunjungi.

Tapi, menikmati suguhan alam setiap waktu dari dusun ini bisa jadi pilihan bagi pecinta ciptaan Tuhan. Lihat saja kalau pagi, udara segar masih bisa dengan puas kita nikmati.

Aroma udara pagi akan bercampur dengan aroma petrichor akibat dari ladang ladang yang disirami oleh petani disana. Aroma rumput yang segar seakan menghipnotis jiwa dalam sesaat.

Kalau siang tiba, udara di sana sudah mulai sejuk. Sinar matahari malu malu mengintip dari awan yang bukan lagi di atas kepala kita. Semakin sore, kabut dan awan semakin meninggi dan seakan akan menutupi sebagian tubuh Dusun ini. Seakan dapat diraih dan meminta untuk di raih. Berbeda lagi kalau Dusun sudah mulai senja.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Matahari seolah sedih untuk berpamitan dan meninggalkan cerianya dengan menggoreskan guratan oranye di sepanjang mata langit barat. Semakin gelap semakin malam, udara pun sudah mulai menggigit. Entah berapa suhu disana secara pasti kalau malam hari, tapi yang jelas, sarung tangan dan kaus kaki jangan pernah absen.

Setiap hari rasanya baru karena melihat alam di sudut dusun ini serasa berbeda setiap kali kita menikmatinya. 

Dusun Jarak Ijo, dusun terpencil yang ternyata menyimpan pemandangan alam untuk kita sewaktu-waktu. Semoga kedepannya dusun ini bisa setenar saudara kandungnya, Desa Ngadas. Dengan pesona alam yang menawan, dapat mengantarkan kita kepada rasa syukur memiliki tanah air seindah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun