Mohon tunggu...
Tesalonika Pramudita
Tesalonika Pramudita Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dampak Lahan Pertanian yang Semakin Sempit

29 Desember 2020   14:29 Diperbarui: 30 Desember 2020   10:01 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      

           Semakin bertambahnya umur bumi semakin canggih teknologi yang dihasilkan tangan manusianya. Kemudahan memperoleh informasi serta penyokong alat untuk membantu jalannya suatu proses membuat bumi dan isinya saling berlomba untuk mencari temuan baru yang bermanfaat bagi makhluk hidup.

            Umur bumi bertambah hingga memasuki era globalisasi. Pada era ini, manusia disuguhkan banyak teknologi dan informasi yang membuat beberapa orang tak habis pikir bagaimana proses pembuatan alat tersebut dan kegunaannya yang sangat variatif. Perlombaan antar manusia tak ada ujungnya.

           Mereka berlomba membuat isi bumi berubah luar biasa bak film fiksi, tak lupa dengan kecanggihan alat yang sangat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih efisien dari sudut pandang tenaga maupun waktu.

            Ambil contoh perubahan yang terjadi di Indonesia sangat signifikan. Di ibukota Jakarta, sering kita jumpai gedung pencakar langit. Bahkan tidak bisa dibilang sering, namun tepatnya gedung pencakar langit ada sepanjang jalan di ibukota saat kita melaluinya. Gedung yang menjulang tinggi memiliki tingkat belasan bahkan puluhan itu berdiri kokoh.

            Material yang digunakan saat membuatnya sangat berkualitas dan perlu merogoh kocek yang cukup besar. Namun dengan potensi bencana alam seperti banjir dan gempa bumi, bangunan gedung di ibukota dibuat semaksimal mungkin agar peluang kerusakannya kecil.

            Fungsi dibangunnya gedung pencakar langit selain untuk mall, sebagai kantor pusat suatu perusahaan, dan hunian sementara seperti apartemen, hotel dan banyak lainnya, gedung tersebut ditujukan juga untuk tempat industri musik atau biasa disebut stasiun TV.

            Namun, di balik kemewahan dan kecanggihan bangunan yang menjamur di seluruh wilayah Indonesia, terdapat kisah menyedihkan yang jarang disadari oleh masyarakat. Fakta adanya bila pembangunan gedung di Indonesia perlu mengorbankan aset negara yaitu lahan. Lahan yang banyak dikorbankan biasanya berupa lahan pertanian dan pemukiman warga yang illegal.

            Persoalan lahan pertanian yang semakin menyempit memang disebabkan oleh pembangunan dan bertambahnya jumlah penduduk. Keterbatasan lahan pertanian menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Karena dengan penyempitan lahan pertanian ini, banyak peristiwa terjadi yang berdampak besar bagi masyarakat sekitar lahan pertanian tersebut.

            Dampak sempitnya lahan pertanian di Indonesia membuat masyarakat sekitarnya kehilangan pekerjaan. Mata pencaharian di Indonesia mayoritasnya adalah petani dan nelayan. Kedua mata pencaharian tersebut merupakan pengaruh wilayah Indonesia yang sebagian besarnya lautan dan lahan pertanian.

            Masyarakat sekitar lahan pertanian yang biasa menetap di desa atau perkampungan mengandalkan lahan pertanian sebagai sarana mereka mencari nafkah. Masyarakat berkebun dan mengolah sawah untuk melanjutkan hidupnya dengan upah yang tidak sepadan dengan lelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun