Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bukan Ngelawan, Anak Hanya Mau Dimengerti

2 Februari 2025   03:57 Diperbarui: 2 Februari 2025   03:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua dengan Anak (Sumber: Unsplash

Anak berkata, "Maaf, aku telat karena rapat kelompok yang gak selesai-selesai." Orang tua mungkin langsung merespons, "Makanya jangan ikut rapat malam-malam, itu kan alasan saja!" 

Di sini, orang tua mungkin merasa anak menghindari tanggung jawab. Sementara anak hanya berusaha menjelaskan situasi yang sebenarnya.

Selain itu, gaya bicara anak yang lebih spontan dan lugas juga bisa disalahartikan. Saat anak mengatakan, "Kan aku sudah bilang!" atau "Tapi, itu tidak adil!" mereka mungkin hanya ingin menegaskan sesuatu, bukan bermaksud kasar. 

Namun, di telinga orang tua, cara bicara ini bisa terdengar tidak sopan sehingga respons mereka menjadi lebih defensif.

Bagaimana Agar Anak Bisa Didengar?

Jika dibiarkan terus-menerus, anak bisa menjadi enggan berbicara dengan orang tua. 

Mereka mungkin merasa percuma menjelaskan karena selalu dianggap membantah. Lama-kelamaan, mereka bisa menarik diri atau mencari tempat lain untuk bercerita, yang dapat membuat hubungan keluarga semakin renggang.

Agar komunikasi lebih sehat, anak bisa mencoba memilih waktu yang tepat untuk berbicara dan menyampaikan pendapat dengan lebih tenang. 

Sementara itu, orang tua juga perlu belajar mendengarkan sebelum bereaksi. 

Mengganti respons seperti, "Jangan melawan!" dengan, "Oh, jadi maksud kamu ...." bisa membuat anak merasa lebih dihargai.

Karena pada akhirnya, anak bukan ingin membantah; mereka hanya ingin dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun