Kadang, bos lupa kalau mereka bukan Dumbledore yang punya Pensieve untuk membaca pikiran bawahannya. Sementara itu, bawahan merasa seperti murid Hogwarts yang harus menebak-nebak isi kepala gurunya. Kombinasi ini jelas nggak ideal untuk kelancaran kerja.
Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan satu kunci sederhana: komunikasi yang jelas dan dua arah.Â
Bos perlu memastikan bahwa ekspektasi mereka disampaikan dengan detail. Jika ingin tim mengambil inisiatif, jelaskan sejauh mana kebebasan itu boleh dilakukan dan di mana batasannya. Arahan yang jelas ini akan membantu bawahan memahami tugas mereka tanpa harus ragu mengambil langkah pertama.
Di sisi lain, bawahan juga perlu lebih proaktif. Jangan hanya menunggu instruksi, tapi cobalah untuk menyampaikan ide atau langkah yang sudah direncanakan. Jika masih ragu, tanyakan pada bos, "Apakah langkah ini sesuai dengan visi yang diinginkan?" Pertanyaan seperti ini menunjukkan bahwa bawahan tidak hanya menunggu, tapi juga berusaha memahami tujuan yang ingin dicapai.
Agar hubungan bos dan bawahan lebih harmonis, keduanya perlu saling beradaptasi. Bos sebaiknya tidak hanya memberikan kepercayaan, tapi juga menyediakan ruang untuk diskusi.Â
Feedback yang membangun sangat penting untuk membantu bawahan berkembang dan merasa dihargai. Di sisi lain, bawahan juga perlu mempersiapkan solusi atau ide sebelum bertanya, agar kesan inisiatif terlihat nyata. Dengan begitu, komunikasi akan lebih efektif dan hubungan kerja menjadi lebih sehat.
Hubungan antara bos dan bawahan itu seperti pasangan. Kalau komunikasinya nggak lancar, yang ada cuma salah paham dan rasa frustrasi. Jadi, yuk, mulai saling mengerti dan membangun kerja sama yang solid. Inisiatif dan arahan bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Dengan komunikasi yang baik, keduanya bisa berjalan beriringan, menciptakan tim yang produktif dan bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI