Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Terima Kasih Pak Prabowo, Makanannya Enak!

8 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto telah resmi diluncurkan pada awal tahun ini. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah di Indonesia, sekaligus meringankan beban pengeluaran keluarga. 

Sejak dimulai, program ini langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama para orang tua murid.

Sebagai salah satu penerima manfaat, tidak sedikit orang tua yang merasa bersyukur karena program ini tidak hanya membantu anak-anak mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga mengurangi pengeluaran harian mereka. 

Seperti kata salah satu wali murid, "Terima kasih Pak Prabowo, makanannya enak dan anak-anak kami jadi lebih semangat belajar!"  

Mengurangi Beban Keluarga  

Bagi keluarga dengan penghasilan terbatas, program MBG seperti membawa angin segar. 

Dengan menyediakan makanan gratis setiap hari di sekolah, orang tua tidak perlu lagi memikirkan bekal atau uang jajan untuk anak-anak mereka. 

Beban ekonomi pun berkurang, sehingga anggaran keluarga dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain.  

"Dulu, setiap pagi saya harus menyiapkan bekal untuk dua anak. Itu memakan waktu dan biaya. Sekarang, anak-anak sudah mendapatkan makanan bergizi dari sekolah, jadi saya bisa fokus ke pekerjaan saya," ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Tangerang.

Namun, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang tua. Anak-anak juga merasa senang karena menu yang disediakan cukup bervariasi dan enak. Bahkan, beberapa siswa mengaku lebih antusias pergi ke sekolah karena ingin menikmati makanan yang disediakan.  

Gizi Seimbang untuk Masa Depan Cerah  

Salah satu poin utama program ini adalah memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. 

Ketika menu telah dirancang oleh ahli gizi, setiap porsi makanan mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.  

Pemerintah menetapkan standar kalori yang berbeda untuk siswa SD dan SMP, yaitu masing-masing 300 dan 600 kalori per porsi. 

Dengan asupan nutrisi yang memadai, anak-anak diharapkan memiliki energi yang cukup untuk belajar dan beraktivitas sepanjang hari.  

Namun, beberapa pihak menilai masih ada ruang untuk perbaikan. Misalnya, variasi gizi perlu terus diperhatikan agar anak-anak tetap sehat. 

Selain itu, penggunaan bahan pangan lokal juga dapat lebih dimaksimalkan untuk mendukung perekonomian daerah sekaligus menjaga keberlanjutan program.  

Antusiasme Masyarakat

Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat jelas sejak hari pertama pelaksanaannya. 

Di berbagai sekolah, orang tua, guru, dan siswa menyambut dengan penuh semangat. Bahkan, ada yang memuji langkah pemerintah ini sebagai salah satu solusi nyata untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.  

Di sekolah-sekolah tertentu, dapur umum yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dibentuk untuk mendukung kelancaran distribusi makanan. SPPG ini berperan penting dalam memastikan makanan tiba di sekolah tepat waktu dan dalam kondisi terbaik.  

Namun, seperti halnya program besar lainnya, pelaksanaan MBG juga menghadapi tantangan. Beberapa daerah masih mengalami kendala logistik, seperti distribusi makanan ke wilayah terpencil. Meski demikian, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar program ini bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.  

Terima Kasih Pak Prabowo! 

Salah satu hal yang menarik dari program MBG adalah bagaimana masyarakat langsung mengaitkannya dengan sosok Prabowo Subianto. 

Meski mendapat banyak pujian, ada beberapa catatan penting yang bisa menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah. 

Salah satunya adalah memastikan kualitas menu tetap terjaga di seluruh wilayah, terutama di daerah terpencil. Pengawasan ketat diperlukan agar tidak ada makanan yang kurang layak dikonsumsi.  

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian, orang tua dapat mendukung program ini dengan memberikan makanan bergizi di rumah.  

Pemerintah juga perlu membuka ruang partisipasi masyarakat dalam program ini, misalnya dengan melibatkan UMKM lokal untuk menyediakan bahan makanan. 

Langkah ini tidak hanya mendukung keberlanjutan program, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun