Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilema Generasi Alpha Berkomunikasi dengan Senior

7 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   12:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunikasi Melalui Chat (Sumber: Unsplash/Ali Abdur Rahman)

Misalnya, ketika Generasi Alpha mengirim pesan dengan "" atau "Oke" kepada senior. Hal itu bisa dianggap tidak sopan atau terlalu singkat. Senior sering mengharapkan pesan yang lebih panjang dan terperinci.  

3. Ketergantungan pada Teknologi

Generasi Alpha sangat mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi, tetapi tidak semua senior terbiasa atau merasa nyaman dengan teknologi tersebut. Hal ini menciptakan jurang komunikasi yang cukup lebar.  

Misalnya, ketika Generasi Alpha ingin berbicara dengan senior melalui platform seperti Zoom atau WhatsApp, senior yang tidak terbiasa menggunakan teknologi mungkin merasa frustrasi. 

Sebaliknya, Generasi Alpha merasa repot harus menyesuaikan diri dengan cara-cara lama seperti surat atau tatap muka.  

4. Persepsi tentang Etika dan Empati 

Generasi Alpha yang sering multitasking, membaca pesan sambil bermain game. Hal ini terkadang dianggap kurang fokus oleh senior. Senior juga lebih menghargai kontak mata dan bahasa tubuh, yang sering kali hilang dalam komunikasi digital.  

Misalnya, dalam pertemuan keluarga atau diskusi formal, Generasi Alpha yang sibuk memeriksa ponsel mungkin dianggap tidak peduli, meskipun mereka sebenarnya mendengarkan.  

5. Kesenjangan Generasi dalam Gaya Penyampaian

Generasi Alpha cenderung to the point dan menyukai komunikasi yang cepat. Sebaliknya, senior sering kali lebih suka menjelaskan sesuatu secara mendalam dengan konteks yang panjang.  

Ketika Generasi Alpha langsung memberikan jawaban singkat, senior mungkin merasa mereka tidak serius atau tidak mendengarkan sepenuhnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun