Kelebihan dan Kekurangan Ordal
Bagi sebagian orang, ordal dianggap sebagai jalur yang lebih cepat dan efisien dalam mendapatkan pekerjaan. Dengan bantuan orang dalam, pelamar bisa langsung masuk dalam lingkaran perekrutan tanpa harus bersaing dengan banyak pelamar lainnya.Â
Ini tentu memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan, terutama di perusahaan besar atau bergengsi. Koneksi yang kuat di dunia kerja memang sering kali menjadi senjata utama yang tak bisa diabaikan.
Namun, di balik keuntungan tersebut, ada sisi gelap yang tak jarang muncul. Salah satunya adalah masalah keadilan.Â
Proses rekrutmen melalui ordal terkadang terkesan tidak transparan dan lebih mengedepankan kedekatan pribadi dibandingkan dengan kemampuan atau kualifikasi yang dimiliki pelamar.Â
Ini bisa menimbulkan ketidakadilan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki koneksi atau rekomendasi dari orang dalam. Selain itu, banyak yang merasa bahwa ordal cenderung mengabaikan prinsip meritokrasi, yang seharusnya menjadi dasar dalam memilih karyawan.
Kelebihan dan Kekurangan Job Fair
Berbeda dengan ordal, job fair menawarkan kesempatan yang lebih transparan dan adil. Di job fair, pelamar bisa langsung bertemu dengan perusahaan dan menunjukkan kemampuan mereka secara langsung.Â
Setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk melamar pekerjaan, tanpa harus bergantung pada koneksi pribadi. Selain itu, acara ini juga memberi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang perusahaan dan lowongan yang tersedia, sehingga pelamar bisa memilih dengan lebih bijak.
Namun, meskipun lebih terbuka, job fair juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah persaingan yang ketat. Di job fair, ada banyak pencari kerja yang datang, dan mereka semua berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian perusahaan.Â
Terkadang, proses seleksi bisa sangat singkat dan tidak mendalam, hanya sebatas wawancara 5-10 menit yang tidak memberikan kesempatan bagi pelamar untuk benar-benar menunjukkan kemampuan mereka.Â