Desember adalah bulan penuh kehangatan bagi kita semua. Salah satu elemen yang tak pernah absen dalam perayaan Natal di seluruh dunia adalah kue natal. Kue Natal menjadi pelengkap sempurna saat berkumpul dengan keluarga, kerabat, dan teman di hari yang penuh kebahagiaan ini.
Beberapa kue Natal yang mudah dibuat di rumah antara lain kue putri salju dengan taburan kacang mete halus, nastar dengan selai nanas yang meleleh di mulut, dan semprit keju yang renyah nan lembut. Tak kalah penting, rempah-rempah yang khas seperti kayu manis, cengkeh, dan pala akan memberikan aroma yang harum dan rasa hangat yang menyatu sempurna dalam setiap gigitan, menjadikan kue-kue ini semakin spesial di setiap perayaan Natal.
Meskipun kue Natal bisa dibeli di toko, tak ada yang bisa menandingi kenikmatan kue Natal buatan sendiri. Apakah kamu tahu kue-kue natal apa saja yang terbuat dari rempah-rempah?
Sejarah Rempah-Rempah dalam Tradisi Natal
Indonesia memang terkenal sebagai negara penghasil rempah-rempah yang melimpah ruah. Saking banyaknya, pada masa penjajahan, berbagai negara berlomba-lomba untuk menguasai rempah-rempah Indonesia.
Hal ini sangat wajar, karena pada zaman itu rempah-rempah memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Bahkan, rempah-rempah khas Indonesia dihargai lebih mahal dari emas.
Hingga kini, rempah-rempah asli Indonesia tetap populer dan terus menarik perhatian dunia. Buktinya, produk rempah Indonesia seperti lada, cengkeh, pala, dan kayu manis masih diekspor ke berbagai negara dengan permintaan yang tinggi.
Ketika tradisi ini menyebar ke berbagai belahan dunia, rempah-rempah mulai diadaptasi sesuai budaya lokal. Misalnya, di Indonesia, kue rempah khas seperti spekkoek (lapis legit) yang dipengaruhi tradisi Belanda, menjadi salah satu simbol Natal yang tak lekang oleh waktu.
Hidangan Kue Natal Berbahan Rempah-Rempah di Berbagai Budaya
1. Gingerbread atau Kue Jahe
Kue jahe, atau gingerbread, memiliki sejarah yang panjang dan menarik, dengan campuran tradisi, budaya, dan rasa yang khas. Dahulu, kue ini dibuat dengan bahan-bahan seperti air mawar, gula, rempah jahe, tepung, dan biji almond. Adonan kue ini kemudian dicetak dan dihias dengan lapisan icing berwarna emas.
Seperti yang dilansir Kompas.com, kue jahe adalah kudapan Natal tertua yang masih populer hingga sekarang. Kue ini pertama kali dibuat oleh masyarakat Yunani dan Mesir Kuno sekitar 2.400 tahun sebelum Masehi. Melalui jalur perdagangan, kue ini kemudian sampai ke China pada abad ke-10.
Kue jahe pun akhirnya menyebar ke Eropa melalui perdagangan rempah-rempah. Di Eropa, resepnya disesuaikan dengan bahan-bahan yang tersedia di sana. Lama kelamaan, kue jahe tidak hanya menjadi hidangan yang lezat, tetapi juga dihias cantik untuk dekorasi Natal yang harum.
Pada Abad Pertengahan, kue jahe sangat populer dan sering disajikan di pesta-pesta dan pasar Natal. Di Jerman, para pembuat roti mulai membentuk kue jahe menjadi berbagai bentuk seperti hati dan bintang, yang kemudian menjadi simbol Natal. Tak hanya itu, Jerman juga menjadi pelopor pembuatan gingerbread house (rumah jahe) pada abad ke-16, yang biasanya dihias dengan gula berwarna-warni.
Sejak saat itu, kue jahe yang berbentuk manusia atau rumah dengan hiasan gula warna-warni menjadi ciri khas perayaan Natal di banyak negara. Hingga kini, kue jahe tetap menjadi hidangan istimewa dan dekorasi yang menyenangkan di musim liburan, menjaga kelezatannya dan bentuk uniknya sebagai bagian tak terpisahkan dari Natal di seluruh dunia.
2. Stollen Cake (Jerman)
Salah satu kue khas Natal dari Jerman yang nggak kalah enak dan mirip dengan isian buah-buahan adalah Stollen. Kue ini sering banget ada di rumah-rumah orang saat Natal atau dijual di Pasar Malam Natal (Weihnachtsmarkt). Katanya, kue ini pertama kali muncul di Dresden pada tahun 1474, loh!
Stollen punya tekstur yang padat, harum dengan rempah-rempah, dan penuh dengan manisan kulit jeruk, kismis, dan almond. Adonannya yang buttery itu, di luar juga masih dilapisi mentega dan taburan gula bubuk. Yang unik, bagian atas kue ini sengaja dibuat nggak rata, katanya sih untuk menggambarkan punuk unta yang bawa orang bijaksana ketemu Yesus. Kue yang satu ini bener-bener punya cerita dan rasa yang khas banget!
3. Pfeffernsse Cake (Jerman)
Pfeffernusse adalah kukis khas yang bentuknya bulat dan punya rasa rempah-rempah yang kuat. Salah satu rempah utama yang bikin kue ini beda dari kukis lain adalah bunga lawang. Bunga lawang ini memang jadi bumbu yang cukup menonjol dan jadi ciri khas Pfeffernusse. Di Eropa, kue ini jadi favorit banget, terutama di musim liburan dan Natal, karena rempah-rempahnya bisa memberi sensasi hangat yang pas banget dimakan pas salju turun.
Adonan utamanya sih mentega dan gula merah. Namun selain itu, ada juga rempah-rempah lain yang bikin rasa Pfeffernusse jadi lebih tajam, kayak pala, kapulaga, dan cengkih. Jadi, nggak cuma enak, kue ini juga pas banget buat ngemil saat cuaca dingin.
Kue kecil yang terbuat dari campuran rempah-rempah ini adalah simbol kehangatan Natal di Jerman. Meskipun begitu, kamu juga tetap bisa membuatnya dari rumah.
Ada Apa dengan Rempah-Rempah di Bulan Desember?
Pada zaman dulu, rempah-rempah sering dianggap barang yang langka dan mahal, bahkan menjadi simbol kemewahan dan kebesaran hati. Ketika tiba masa Natal, rempah-rempah ini sering digunakan untuk menghiasi meja-meja perayaan sebagai simbol dari berkah dan kehangatan, yang kontras dengan cuaca dingin di luar sana.Â
Penggunaan rempah-rempah ini juga melambangkan perjalanan panjang yang dilakukan oleh para orang bijaksana yang datang membawa hadiah kepada bayi Tuhan Yesus. Di mana rempah-rempah seperti emas, kemenyan, dan mur turut menjadi bagian dari persembahan mereka.
Di Eropa, khususnya di negara-negara seperti Jerman, kue Natal yang kaya akan rempah-rempah jadi tradisi turun temurun. Setiap kali kue-kue seperti Pfeffernusse atau Stollen dipanggang, aroma rempahnya seakan mengingatkan kita pada kisah Natal yang penuh dengan kehangatan, kebersamaan, dan kasih sayang. Rempah-rempah ini juga punya efek fisik, seperti memberikan sensasi hangat pada tubuh, yang menjadikannya sangat pas dinikmati saat cuaca dingin, baik di sekitar perapian rumah maupun saat berkumpul bersama keluarga.
Jadi, rempah-rempah dalam kue Natal bukan hanya sekadar bahan pembuat rasa. Mereka adalah simbol dari cerita lama yang penuh makna, sekaligus cara untuk merayakan musim Natal dengan penuh kehangatan. Tak heran kalau aroma kayu manis atau cengkih yang tercium dari dapur bisa langsung membawa kita masuk ke dalam suasana Natal, penuh sukacita dan kenangan indah bersama orang-orang tersayang.
Apakah kamu siap membuka perayaan Natal dengan kue beraroma rempah-rempah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H