Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Dunia Tren Menguasai Pikiran Remaja, Lalu Keluarga di Mana?

1 Desember 2024   15:28 Diperbarui: 1 Desember 2024   15:35 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi orang tua, melihat anak-anak mereka lebih fokus pada tren daripada hubungan keluarga bisa terasa seperti kehilangan kendali. Remaja yang terus-menerus terhubung dengan dunia digital, mengejar status di media sosial, atau mengikuti tren yang sedang viral sering kali menunjukkan kurangnya waktu berkualitas dengan keluarga. Ini menjadi masalah besar ketika komunikasi dan kedekatan emosional mulai tergerus oleh dunia maya.

Dunia yang begitu terhubung ini memang memberi kemudahan, tetapi bagi orang tua, itu juga menciptakan jarak. Remaja yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan teman-temannya di media sosial daripada duduk bersama keluarga untuk berbicara tentang hari mereka bisa memicu rasa kesepian di dalam rumah. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat pertama untuk mencari dukungan emosional terkadang tergantikan oleh tren dan kehidupan digital yang tak kenal henti.

Tantangan Orang Tua di Era Generasi Big Mac

Menghadapi generasi Big Mac bukanlah hal yang mudah bagi orang tua. Mereka sering kali merasa cemas tentang pengaruh buruk dari gaya hidup konsumtif yang terlalu terfokus pada hal-hal material dan tren sesaat. Banyak orang tua merasa tidak mampu mengimbangi perubahan yang begitu cepat di dunia digital yang dihadapi oleh anak-anak mereka.

Salah satu tantangannya adalah komunikasi yang terputus. Ketika tren lebih mendominasi kehidupan remaja, orang tua sering kali merasa terasing, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Mereka bisa merasa tidak relevan atau dianggap "ketinggalan zaman" oleh anak-anak mereka. Padahal, dalam kenyataannya, orang tua memiliki pengalaman dan kebijaksanaan yang bisa membantu anak-anak mereka menavigasi dunia ini dengan lebih bijaksana.

Solusi untuk Orang Tua: Menjaga Koneksi Keluarga di Tengah Arus Tren

Meskipun tantangannya besar, ada beberapa cara bagi orang tua untuk tetap terhubung dengan anak-anak mereka, bahkan di tengah dunia tren yang mendominasi.

1. Bangun Kebiasaan Keluarga yang Kuat: Luangkan waktu untuk makan bersama. Jadwalkan untuk makan malam bersama. Aktivitas sederhana seperti ini bisa menjadi kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan anak-anak, tanpa gangguan dari ponsel atau gadget.

2. Terlibat dalam Dunia Digital Anak: Orang tua yang penasaran tentang apa yang sedang tren atau apa yang anak-anak mereka sukai di dunia maya bisa lebih terlibat. Menonton video YouTube bersama atau membahas influencer yang mereka ikuti bisa membuka ruang komunikasi yang lebih mudah dan relevan.

3. Ajarkan Keseimbangan: Mengajarkan anak tentang pentingnya keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata bisa sangat berguna. Mendorong mereka untuk menikmati waktu offline, berinteraksi dengan teman-teman secara langsung, atau bahkan menghabiskan waktu bersama keluarga tanpa gangguan teknologi adalah cara yang baik untuk mempererat ikatan.

4. Tunjukkan Nilai yang Lebih Dalam: Bicarakan dengan anak-anak tentang pentingnya nilai-nilai keluarga yang lebih besar, seperti kasih sayang, tanggung jawab, dan rasa empati. Ini akan membantu mereka memahami bahwa sementara dunia tren bisa menarik, kedekatan emosional dengan keluarga jauh lebih bernilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun