Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie yang gemar menulis

Pemerhati media dan seisi kata-katanya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Art of Silent Power: Bagaimana "Diam" Bisa Membantu Kita Terus Berkembang?

24 November 2024   16:42 Diperbarui: 24 November 2024   17:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran yang tulus juga memainkan peran penting. Ketika kamu benar-benar hadir untuk orang lain---bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional---kamu akan memancarkan karisma alami. Silent power bukan berarti menghindari interaksi sosial, melainkan memahami bahwa kekuatan sering kali ada di balik kesederhanaan dan ketulusan.

Seperti air yang tenang dan mampu menghancurkan batu, diam memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk jalan menuju kesuksesan. Dengan menguasai seni diam, kita tidak hanya mempengaruhi dunia sekitar kita, tetapi juga membuka potensi dalam diri yang selama ini tersembunyi.

Di dunia yang semakin bising ini, kita sering terjebak dalam perlombaan untuk didengar. Namun, silent power mengingatkan kita bahwa kadang kekuatan terbesar justru ada dalam keheningan. Dalam diam, ada ruang untuk mendengar, merenung, dan akhirnya bertindak dengan makna. Karena pada akhirnya, karisma bukan tentang seberapa banyak kita bicara, tetapi tentang seberapa besar dampak yang kita tinggalkan.

Ketika kita bisa mengendalikan diri untuk tidak terburu-buru berbicara, kita memberi ruang bagi pemikiran yang lebih matang, komunikasi yang lebih dalam, dan tentu saja, langkah-langkah yang pastinya jauh lebih bijaksana. Diam bukan arti kelemahan, melainkan sebuah kekuatan yang menggerakkan kita ke depan, lebih jauh dari apa yang kita kira mungkin tercapai."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun