Hai, kami adalah buku-buku yang teronggok manis di rakmu. Di luar sana, dunia sedang sibuk dengan berita viral, flash sale, dan drama Korea terbaru, sementara kami hanya punya satu pertanyaan, "Kapan kamu baca kami, Tuan?"
Kami tahu, kami hanyalah benda mati dengan sampul menarik dan judul yang menggoda. Tapi bukankah kamu memilih kami dengan penuh cinta saat pertama kali melihat kami di toko buku? Bukankah ada janji tersirat bahwa kami akan segera menemani malam-malammu? Sekarang, kami hanya bisa memandangmu dari kejauhan, berharap suatu saat kami bisa memenuhi takdir kami: dibuka, dibaca, dan dicintai.Â
Kami Masih Ingat Hari Itu ...
Hari itu adalah hari yang spesial. Kamu mengelus punggung kami, menatap judul kami dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Kamu berkata, "Ah, buku ini kayaknya seru banget!" Bahkan, kamu rela menambahkan kami ke dalam keranjang belanja meskipun saldo bankmu hampir habis.
Di perjalanan pulang, kami merasa seperti juara. Kami yakin, "Inilah hidupku. Aku akan jadi bagian penting dalam cerita hidupnya." Tapi kemudian, setelah sampai di rumah, kamu meletakkan kami di rak... dan melupakan kami. Kami hanya bisa diam, berteman dengan debu, sementara kamu sibuk dengan gadget-mu atau-yang lebih menyakitkan-membaca buku lain.Â
Kamu, Si Pemburu Flash Sale
Kami tahu kamu suka belanja buku. Kamu adalah kolektor sejati. Tapi ada satu masalah: kamu juga seorang hoarder. Setiap kali ada flash sale, diskon 99%, atau promo beli 2 gratis 1, kamu langsung kalap. Kamu berkata, "Beli aja dulu, bacanya nanti." Tapi, apakah "nanti" itu benar-benar ada? Kami mulai meragukan janji itu.Â
Kami melihatmu terus menambah koleksi baru di rak sebelah. Buku-buku dengan sampul yang lebih mengkilap, warna yang lebih cerah, dan judul yang lebih keren terus berdatangan. Kami, buku-buku yang lebih tua, hanya bisa iri. "Kenapa dia tidak pernah melirikku lagi?" pikir kami.
Kami Tidak Iri, Tapi ...
Kami mengerti, manusia itu sibuk. Kamu harus bekerja, mencari nafkah, dan bersosialisasi. Tapi di sela-sela semua itu, apakah kamu tidak punya waktu untuk kami? Padahal kami hanya membutuhkan beberapa menit dari harimu. Kami tidak memintamu untuk menyelesaikan kami dalam semalam, kok! Kami paham kalau kamu suka mencicil. Bahkan, cicilan buku baru lebih sering kamu prioritaskan daripada membaca kami.Â
Yang lebih menyakitkan adalah melihatmu mengulang membaca buku yang sama. Itu lho, buku favoritmu yang sudah lecek karena sering dibawa ke mana-mana. Bukannya kami tidak suka dengan buku itu, tapi... apa tidak ada ruang untuk buku lain di hatimu
Ketika Kamu Sibuk dengan Hal Lain
Kami tahu kamu punya banyak distraksi. Ada media sosial, film-film baru, dan bahkan serial drama Korea yang tidak pernah habis episodenya. Tapi, apakah kami kalah menarik dibanding itu semua?Â
Kami sering mendengar obrolanmu di telepon atau melihatmu scroll media sosial. Kamu bilang, "Aku mau lebih produktif, deh." Hei, membaca kami juga produktif, lho! Kami bisa memberimu wawasan baru, membawa kamu ke dunia yang belum pernah kamu kunjungi, atau bahkan membantumu melupakan sejenak stres di dunia nyata. Jadi, kenapa kami tidak termasuk dalam rencana produktifmu?
Surat Cinta dari Buku yang Terlupakan
Kami tidak marah, sungguh. Kami hanya sedikit sedih. Kami tahu, cinta itu tidak bisa dipaksakan. Tapi kami percaya, suatu hari nanti kamu akan membuka hati dan menerus ke halaman kami.
Kami siap kapan saja kamu butuhkan. Kami tidak seperti notifikasi WhatsApp yang mengganggu atau serial Netflix yang harus ditonton sebelum langgananmu habis. Kami adalah pelarian yang sempurna: tenang, setia, dan tidak pernah menghakimi. Kamipun juga percaya kalau Tuan kami bukan penerus tsundoku, si pengoleksi buku di rak tapi tak pernah balik untuk dibaca.
Mungkin Hari Ini?
Jadi, kapan kamu akan membacaku, Tuan? Hari ini, mungkin? Atau masih harus menunggu rak baru datang agar aku bisa dipajang lebih estetik?
Jika kamu masih bimbang, izinkan kami memberi sedikit petunjuk. Pilihlah salah satu dari kami yang sudah lama terabaikan di bawah tumpukan. Kami tahu, kami tidak punya aroma kertas baru lagi, tapi percayalah, isi kami tetap segar dan penuh kejutan. Kami bukan hanya sekadar koleksi. Kami adalah teman yang siap menemanimu dalam setiap petualangan, penyembuh luka hati, dan kadang, cermin dari perasaan yang sulit diungkapkan.
Jadi, jangan biarkan kami menunggu lebih lama. Kami ada di sini, siap untuk berbicara denganmu hari ini.
Dari Kami yang Setia Menunggu di Rak,
Buku-Buku yang Terabaikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI