Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Pemerhati media dan seisi kata-katanya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Detox Hati dan Pikiran: Perlukah Seni Melepaskan Beban di Akhir Tahun?

22 November 2024   12:33 Diperbarui: 22 November 2024   12:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan terakhir kali kamu merasa benar-benar damai? 

Siapa sangka, Indonesia pernah dinobatkan sebagai negara dengan karyawan paling 'selow' di Asia Tenggara. Berdasarkan laporan State of the Global Workplace 2024 dari Gallup, cuma 16% pekerja Indonesia yang merasa stres saat bekerja---jauh lebih sedikit dibandingkan negara tetangga. 

Tapi, tunggu dulu. Apakah ini artinya kita sudah benar-benar bebas dari beban? Atau jangan-jangan, kita cuma jago nyembunyiin stres sambil berkata, "Santailah, masih bisa itu."

Kadang kita nggak sadar, beban yang kita pikul itu bukan cuma soal kerjaan, tapi juga pikiran dan perasaan yang nggak terucap. Misalnya, kita ngerasa 'aman' karena kerjaan beres, tapi pikiran kita penuh dengan drama---baik itu drama keluarga, drama tetangga, atau bahkan drama antara kita dan rekan kerja. Belum lagi perasaan yang kayak batu, kadang berat tapi nggak bisa dilihat orang. Nah, kalau udah gitu, jangan heran kalau kita lebih stres daripada yang kelihatan, ya!

Sudahkah kamu detox hati dan pikiran tahun ini? Kalau belum, yuk kita bahas cara melepaskan beban yang nggak perlu, biar akhir tahunmu lebih damai dan produktif!

Kenali Bebanmu, Jangan Sok Kuat!

Beban itu macam-macam bentuknya---ekspektasi yang nggak realistis, kenangan buruk, atau kebiasaan scrolling sambil insecure lihat pencapaian orang lain di medsos. Semua itu bikin energi kita habis tanpa hasil. 

Langkah pertama adalah sadar dan akui, "Iya, gue capek. Bebannya terlalu berat." Sadar nggak, kadang kita justru lebih jago buat nge-handle deadline pekerjaan daripada ngadepin perasaan kita sendiri. Nggak jarang jugakan, kita seolah-olah pakai topeng "semuanya baik-baik saja" padahal beban itu makin berat. Kalau kamu terus menyangkal, gimana mau melepaskan?

Mungkin kita merasa kuat, merasa bisa handle semuanya. Namun kenyataannya, beban itu kayak tas belanjaan yang kita bawa terus tanpa pernah dikosongkan. Semakin lama kita bawa, semakin berat dan mengganggu, sampai kita lupa kenapa kita bawa tas itu di awal. Mungkin, saatnya untuk ngelihat isi tas itu, buang yang nggak penting, dan siap-siap buat jalan lebih ringan.

Letting Go to Grow

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun