Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie yang gemar menulis

Pemerhati media dan seisi kata-katanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ujian Nasional vs Kurikulum Merdeka: Manakah yang Lebih Membentuk Generasi Mandiri?

21 November 2024   09:10 Diperbarui: 21 November 2024   09:17 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah sistem pendidikan kita selama ini benar-benar mampu mencetak generasi mandiri?

Sejak lama, Ujian Nasional (UN) menjadi momok bagi siswa karena berfungsi sebagai penentu kelulusan. Sistem ini menetapkan standar tunggal yang berlaku di seluruh Indonesia. Namun, di tengah perubahan sistem, muncul kritik bahwa UN terlalu fokus pada hasil akhir berupa angka dan kurang mendukung pengembangan karakter siswa. Seiring dengan berjalannya waktu, Indonesia terus beradaptasi untuk menemukan sistem pendidikan terbaik bagi siswa/i kita. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah kini memperkenalkan Kurikulum Merdeka, sebuah pendekatan baru yang lebih fleksibel dan berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa. Kurikulum yang mulai diterapkan pada tahun 2021 ini merupakan langkah awal pemerintah Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini dirancang agar lebih fleksibel, berpusat pada siswa, dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21.

Desas-desus mengenai kembalinya UN kembali mengejutkan setelah sekian lama Pak Nadiem Makarim menghapuskan Ujian Nasional dan digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Isu ini mengundang banyak pertanyaan dan spekulasi: Apakah UN akan benar-benar kembali diadakan?

Dalam diskursus pendidikan di Indonesia, wacana tentang kemungkinan pengembalian Ujian Nasional (UN) telah memunculkan perdebatan yang mendalam. Untuk menganalisis isu ini, Habermas memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai bagaimana keputusan tersebut sebaiknya diambil. Menurut Habermas (1992), melalui konsep ruang publik, kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan bersama seharusnya melalui proses diskusi rasional yang terbuka dan melibatkan berbagai pihak, bukan semata-mata diputuskan oleh otoritas yang berkuasa.

Dengan pendekatan sistem pendidikan yang amat berbeda, sistem manakah yang lebih efektif dalam membentuk generasi mandiri?

Ujian Nasional: Standar Tunggal Penentu Kelulusan

Ujian (Sumber: Unsplash/Ben Mullish)
Ujian (Sumber: Unsplash/Ben Mullish)
Ujian Nasional (UN), yang mulai dilaksanakan pada tahun 2005 dan berakhir pada 2021, telah menjadi tolok ukur utama dalam mengevaluasi capaian pendidikan di Indonesia. UN berfungsi sebagai standar untuk menilai kemampuan siswa dalam berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta menjadi penentu kelulusan mereka.

Tujuan utama dari UN adalah untuk menentukan kelulusan, memetakan kualitas pendidikan secara nasional, dan menjadi alat seleksi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Setiap soal dalam ujian ini disusun oleh pusat dengan mengandalkan Bank Soal Nasional, yang berisi kumpulan soal yang disiapkan dengan cermat.

Salah satu kelebihan utama UN adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran kuantitatif tentang capaian pendidikan secara merata di seluruh Indonesia. Pemerintah dapat mengevaluasi sejauh mana kurikulum diterapkan di berbagai daerah dan memetakan kualitas pendidikan secara nasional. Selain itu, sebagai standar yang seragam, UN memudahkan perbandingan hasil pendidikan antar daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun