Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnaen
Iskandar Zulkarnaen Mohon Tunggu... -

Curhat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres Kali Ini Menakutkan!

24 Juli 2014   01:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:25 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di jaman Orde Baru dahulu kita mengenal Pemilu penuh rekayasa. Suara masyarakat direkayasa, TNI-Polri ikut merekayasa. Otak di belakangnya jelas dan tujuannya jelas, ialah Pak Harto berusaha melanggengkan kekuasaannya dengan mengkooptasi semua partai politik. Stabilitas nasional yang didengung-dengungkannya memang mendatangkan hasil yaitu situasi kamtibmas yang terjamin dan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. Tak ada orang yang berani protes ketika itu, karena tak nyaman berkonflik dengan Pak Harto.

Pilpres di tahun 2014 ini juga penuh rekayasa. Suara oemilih direkayasa, teror-teror SARA dan kampanye hitam merajalela. Yang membedakannya, rekayasa pilpres kali ini tidak diketahui siapa dedengkotnya dan tak diketahui apa tujuannya. Seolah-olah ada gerombolan mafia di balik layar. Komplotan ini tidak menghargai UU Pemilu dan UUD 45, dan tidak takut kepada presiden. Bayangkan, Presiden SBY pun dihantamnya!

Semoga Presiden SBY masih memiliki kepercayaan diri sebagai Kepala Negara, untuk menghukum komplotan mafia ini sesuai UU yang berlaku. Terbitkan dekrit dan batalkan hasil pilpres. Jika tidak, ulah mafia ini akan menjadi preseden buruk bagi proses demokrasi berikutnya di Indonesia. Ini akan mencederai demokrasi, jelas-jelas mengkhianati Ampera.

Kita adalah bangsa yang berdaulat!

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun