Kejadian ini sudah lama, dulu waktu saya kuliah di Bandung.
Kost saya tidak begitu jauh dari kampus, tetapi tetap harus naik angkot kalau tidak mau keringatan. Dari dulu memang badan saya sudah oversized, kalau kata Obelix, saya tidak gendut cuma montok sedikit, hehehe
Pagi itu saya hendak pergi ke kampus, saya menyetop angkot yang menuju ke kampus, setelah disetop, supir yang agak bertampang angker, berkata ke saya dengat logat yang saya sangat kenal, karena masih satu suku. Supir itu berkata kepada saya:
"Kau Gendut !, bayar 2 orang ya, soalnya menghabiskan tempat", begitu katanya.
Saya pun langsung mengganguk mengiyakan. Tetapi saya berniat untuk meberi pelajaran, saya langsung naik, tidak lama setelah mobil angkot jalan, baru saja supir mengoper ke perseneling ke nomor 3, saya minta berhenti dan saya turun, tetapi setelah saya turun, saya naik kembali.
Supir itupun marah dan bertanya:
"Kenapa kau turun naik seperti?"
Saya pun menjawab:
"Kan abang suruh bayar 2, jadi ya harus dua kali naik, dua kali turun".
Setelah itu supir tersenyum dan kami pun tertawa bersama-sama, semenjak itu saya akrab dengan supir angkot itu, yang kebetulan bermarga sama dengan saya.
Salam Senyum
Tetap Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H