Mohon tunggu...
Yeni Farikha
Yeni Farikha Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi islam di cirebon, yang sedang mencari makna dari arti kehidupan yang sesungguhnya. mencoba mengembangkan apa yang bisa di kembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku ingin Seperti Pohon

8 Juni 2012   14:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan, aku ini manusia yang kau ciptakan dari segumpal darah yang hina, dan jasadkupun akan kembali dan terkubur didalam tanah. Tulangku yang keras akan rapuh dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usiaku yang akan mengambil sisa-sisa waktu tukku dapat hidup. Ku sadar tak ada yang abadi di dunia ini "semua datang tuk pergi, dan pergi tuk datang" itulah kehidupan yang ku tau! Entahlah, apakah itu sebuah wawasan yang ku peroleh dari kehidupan yang ku peroleh selama ini, ataukah itu sebuah kebetulan yang tercipta dari perenungan di sela waktu yang ada.

Tuhan....terkadang aku merasa lelah dengan kehidupan ini, namun tak ada arti untukku selalu mengeluh, walaupun mengeluh adalah kodrat setiap manusia.

Disaatku hari ini ku dapat tersenyum, ku takut esok hari ku tak dapat tersenyum lagi.....Disaat hari ini aku bisa berbicara dan menikmati nikmat yang Kau beri terhadapku, aku takut esok tak ada lagi. aku takut dan takut....! Lalu ku tampar pipiku dan hatiku berkata dengan sentakannya "Apa yang kau fikirkan! cobalah kau lihat orang tuamu, Bayi yang baru lahir, Nenekmu, dan hal yang ada disekitarmu! Tak bisakah kau berfikir akan hal yang telah terjadi dan akan terjadi terhadap mereka, namun mereka masih bisa memiliki semangat tuk menatap hari esok.....walau ada suatu ketakpastian di dalamnya". begitulah caraku tuk menyadarkanku dan menyemangati diriku, seolah itu adalah obat untukku tuk dapat terus melangkah.

Tuhan, dalam lamunanku ku berfikir akan setiap makhluk yang bernyawa yang telah engkau ciptakan. Dengan beraneka macam Binatang, Tumbuhan, Tanah, Udara, Api, serta Air yang dimana memiliki peran tertinggi dalam kehidupan ini. Semuanya memiliki keterikatan yang begitu kompleks, yang dapat menghidupkan satu sama lain. Begitupun pohon yang memiliki akar yang kuat, yang mampu menopang besar dan tinggi dahan tersebut, dan ia mampu menciptakan keteduhan bagi makhluk yang berada di sekitarnya, dg bantuan daun yang rindang yang ada di atasnya. Aku ingin seperti pohon tersebut, yang mampu memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi orang-orang di sekelilingku, serta memberikan manfaat dalam setiap hembusan nafas yang keluar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun