"Jika kau harus memutuskan satu tempat utk menempatkan pikiran, pikiran akan tersita oleh tempat itu dan kehilangan fungsinya. Jika org berpikir, dia akan tersita oleh pikirannya."
"Dengan demikian, singkirkan pikiran dan diskriminasi, buang pikiran dari seluruh tubuh, jangan berhenti di sini atau di sana. Ketika benar2 mengunjungi berbagai tempat ini, pikiran akan menyadari fungsinya dan bertindak tanpa kesalahan."
Biksu Takuan memberi contoh patung Kannon yg memiliki seribu tangan dan seribu mata. Jika pikirannya terhenti pada salah satu tangannya yg memegang busur, maka 999 tangan lainnya menjadi tdk berguna.
***
Nah, lalu apa manfaat Zen bagi interaksi kita dgn orang lain?
Pernahkah kita membandingkan, antara kita berbicara pada teman akrab kita dgn orang yg br kita kenal atau bahkan orang yg kita suka. Perbedaannya jelas! Pada orang pertama kita berbicara dgn lepas, seolah topik pembicaraan tdk ada habisnya.
Namun pada jenis yg terakhir, bagaimana reaksi kita? Gampang ditebak pula, kita biasa menjadi kaku atau bahkan mungkin, gagap :))
Kuncinya berada pada di mana kita menaruh pikiran kita. Apakah kita menaruhnya pada antisipasi perkataan lawan bicara, atau pada pikiran akan mengucapkan apalagi kita selanjutnya, dll.
Saat kita berpikir, maka di saat itu pula lah kita menjadi tdk alami. Kita tidak berpikir atau menaruh pikiran kita di mana pun saat berbicara dgn sahabat kita. Berbeda hal nya dgn orang yg br kita kenal. Kita cenderung akan memikirkan apa yg hendak kita katakan selanjutnya.
Solusinya selaras dgn uraian biksu Takuan: Jangan berpikir!
Saat kita memikirkan gerak pedang musuh berikutnya, atau dlm konteks ini ucapan lawan bicara berikutnya, maka kita menjadi tdk efektif.
Sebenarnya ini telah penulis ketahui dan praktekkan sejak lama, menyenangkan mengetahui hal ini selaras dgn Zen, dan mengetahui manfaat Zen bagi kehidupan secara luas. Tidak hanya dlm situasi hidup dan mati antara dua samurai, namun jg interaksi kita thp sesama.
Jadi ringkasnya, bila sedang berinteraksi dgn org yg br kita kenal, coba kosongkan pikiran dulu.. Jangan memikirkan apa pun! Biarkan perkataan keluar dgn spontan, atau bahkan jgn berbicara, dengarkan lawan bicara saja. Singkirkan semua preasumsi dan harapan. Be here and now.
Hasil yg tak terduga adalah, dgn begitu kita dapat langsung akrab dgn lawan bicara kita. Diam nya pun terasa nyaman. Sebagaimana kata pepatah, "Sepasang sahabat adalah ketika diam di antara mereka pun terasa nyaman."