Ada dua orang professor yang sangat "mempengaruhi" caraku memandang alam. Satu dari Denmark, satu lagi dari Canada.
Dari Denmark bernama Jorgen Hylleberg. Pertama datang, diajak ke rumahnya. Setelah santap siang dengan menu serba ikan (goreng, sayur, salai). Kemudian diperkenalkan halaman belakang rumah yang sangat luas. Batas halaman belakang tak kelihatan, karena pohon pohon tinggi menjulang.
Kelihatan pohon apel. Pertama kali melihatnya di tanah Eropa. Kelihatan ranum berwarna merah. Karena kelihatan aku tertarik, dipetik dua kantong plastik. Ehm bau dan rasanya terasa sampai hari ini.
Paling berkesan adalah mendiskusikan soal "overlapping" mahluk hidup. Untuk banyak kasus, jika dua mahluk hidup menempati wilayah sama: kenapa satu membesar dan satu kecil ukurannya?
Professor Jorgen Hylleberg menjawab pertanyaanku. Seperti kamus atau buku saja dengan lancarnya dia menjawab disertai teori teori terkini (up to date). Diantaranya, satu spesies menang "kompetisi" merebut makanan, sehingga lebih besar.
Dilanjutkan dengan aspek "genetika" si mahluk. Diskusi terpaksa dihentikan, karena perut kami sudah lapar. Tak terasa hari sudah senja.Â
Nancy Olewiler adalah professor dari Canada, tamatan Universitas top di Amerika, dimana presiden Obama pernah kuliah.
Saya dan professor Nancy Olewiler pernah berdiskusi tentang "teori keseimbangan." Diapun sangat mengalir menceritakan tentang alam akan mencapai titik keseimbangan, kalau manusia tak campur tangan.
Biarkan alam "bekerja," jangan dicampuri.
Saat berdiskusi, tiba tiba ada serangga yang masuk ke ruang. Saya berusaha "membunuhnya." Professor Nancy Olewiler mencegahnya dengan mengatakan:"biarkan saja hidup, karena perannya di alam tidak kita ketahui. Jangan jangan sangat besar dalam menjaga keseimbangan alam"
Ehm. Dua professor dari dua negara yang sangat punya makna dalam memandang alam.!! Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H