Mohon tunggu...
Tanza Erlambang
Tanza Erlambang Mohon Tunggu... -

# Ever stay in several countries, and stay overseas until currently. ## Published several books, some of them are: Hurricane Damage on Coastal Infrastructures (ISBN: 978-19732-66273) dan Prahara Rupiah (ISBN: 979-95481-1-X)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

LGBT yang Merupakan Kambing Hitam di TNI

9 Oktober 2017   08:28 Diperbarui: 9 Oktober 2017   08:30 4139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya ilustrasi, tantara Denmark (sumber: David Biden, 2016)

Di hari yang lain saya tanya mahasiswa:

Saya: Di Denmark apakah wajib militer?

Mahasiswa: nggak, tapi ada semacam "undian," siapa yang dapat undian, maka wajib dinas militer dua tahun.

Saya: Oh, apakah kamu dapat undian?

Mahasiswa: justru karena dapat undian, maka saya kuliah. Biar terhindar dari "wajib" militer.

Saya: loh, kan enak jadi tantara

Mahasiswa (menatap wajah saya dengan penuh heran): apanya yang enak? Dari pagi ke pagi cuma mikul senjata! Paling jauh membersihkan tank atau panser.

Menanggapi tulisan @Reza Nurrohman yang berjudul "72 Tahun TNI Melarang LGBT dalam Dinas Militer Indonesia" (silahkan baca di sini ). Menurut hemat saya, "pelarangan" hanyalah cara untuk mereduksi persaingan.

Walaupun, tantara dan polisi tidak lagi gampang ber-dwi fungsi, yaitu memegang jabatan sipil ketika dinas aktif , tetapi "pesona" mereka masih ada. "Demand" untuk jadi tantara dan polisi masih tinggi.

Untuk jadi mahasiswa STPDN aja rebutan. Ada yang sampai nyogok Rp800 juta segala. Bahkan kononnya, ngasi "perempuan," emas dan berlian nggak jamin masuk. Padahal ketika berada di dalam asrama ada yang mati, karena ulah para senior.

"Demand" untuk jadi tantara, polisi, dan sekolah berasrama lainnya sangat tinggi, sementara "supply" (tempat atau lowongan yang tersedia) tetap atau rendah. Maka dicarilah berbagai cara untuk mengurangi "demand." LGBT adalah salah satu "kambing hitam" yang pas. Apalagi norma kita masih belum bisa menerima kehadiran LGBT secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun