Kedua, negara "sosialis" Skandinavia lebih demokrasi dari negara negara komunis. Di negara komunis hanya ada satu partai, yaitu partai komunis. Pemimpin negara komunis tak beda dengan "diktator." Di Korea Utara bahkan kediktatoran itu bisa diwariskan ke anak, terus ke cucu, nanti entah ke siapa.
Di Amerika Serikat yang anti komunis, liberal dan kapitalis, hanya ada dua partai politik (Demokrat dan Republikan). Di Denmark, tak hanya ada banyak partai, tapi juga siapa saja bisa buat partai politik. Hari ini buat partai politik, besok dibubarkan, kemudian minggu depan dibentuk lagi, ya, silahkan saja. Nggak ada yang mau ambil pusing dan memusingkannya.
Pernah dibentuk partai komunis Denmark, kemudian mereka rutin mengadakan pawai di "down town" untuk menarik pengikut. Pernah saya tonton, jumlahnya hanya belasan orang saja. Kata teman saya, pawai terakhir diikuti sekitar puluhan orang. Beberapa waktu kemudian, saya baca di koran lokal: "partai komunis Denmark cabang Jutland membubarkan diri, karena tidak laku"
Begitulah sosialis di Skandinavia. Semoga pembaca Kompasiana bisa memahami beda antara sosialis di negara Skandinavia dan negara Komunis !