Terakhir, perlu diingat bahwa Universitas Pennsylvania hanya rangking 17 dunia, tapi melahirkan lebih banyak jumlah orang kaya ketimbang Universitas Harvard, rangking 1 dunia. Maknanya, setiap universitas memiliki keunggulan masing masing yang bisa ditawarkan ke para calon mahasiswa/i. Dan calon mahasiswa punya pilihan yang terbuka, tergantung mau belajar apa dan menjadi apa setelah tamat studi nantinya.
Beda dengan kita, setiap pergantian menteri pendidikan yang dipikirkan cuma perubahan kurikulum dan jumlah jam belajar yang selalu menuai kontraversi. Kurikulum yang satu belum sempurna dijalankan, sudah ganti kurikulum berikutnya. Jumlah jam belajar belum efektif dilaksanakan, sudah mau ditambah sampai sore tanpa memikirkan SDM (guru) dan fasilitas (sekolah) yang ada! Kapan mau bergerak memikirkan kualitas pendidikan perguruan tinggi sehingga bisa bersaing ke tingkat dunia?