[caption caption="Foto Platform-M combat robot (sumber: DEBKAfile, 2016)"][/caption]
Gempuran Rusia dari udara selama berbulan bulan, tak memiliki dampak significant dalam perang merebut kota Aleppo, Suriah, apalagi pertempuran secara keseluruhan.
Aleppo adalah kota kedua terpenting setelah Damaskus, Ibu Kota Suriah, merupakan pusat bisnis sebelum perang yang mencabik cabik Suriah.
Pertempuran merebut kota Aleppo di darat mengalami pasang surut. Beberapa titik penting pernah dikuasai oleh tentara presiden Bashar al Assad, tetapi kemudian direbut kembali oleh tentara pemberontak, ISIS dan Jabhat al-Nusra (afiliasi Al Qaeda).
Dilaporkan banyak jatuh korban baik dipihak tentara Suriah, maupun pasukan revolusi Iran dan milisi Hezbollah yang bertempur bersama sama mempertahankan rezim Al Assad.
Alih alih mengusir pemberontak dari kota Aleppo, Rusia malah mengalami insiden ditembak jatuh pesawatnya oleh angkatan udara Turki.
Akhirnya, Rusia menurunkan teknologi perang terkini, yaitu robot berbentuk tank tempur. Menurut laporan DEBKAfile tanggal 18 Januari, 2016 yang berjudul: ” Russian robots on the ground for four-army assault to retake Aleppo” bahwa ada dua jenis robot yang dipakai Rusia untuk merebut kota Aleppo, yaitu Platform-M combat robot dan Argo Mobility Platform.
Kedua kedua jenis robot bisa bertempur baik siang maupun malam, dan bisa berperang di segala medan tempur.
Tapi, dari segi spesialisasi, Platform-M mengumpulkan data data intelijen, memburu musuh dan menghancurkannya. Punya senjata tembak otomatis dan semi otomatis untuk melindungi (cover) tentara benaran yang sedang bertempur.
Sedangkan robot jenis Argo Mobility Platform, spesialisasinya untuk berperang di desa, pegunungan dan tebing terjal.
[caption caption="Foto Argo Mobility Platform combat robot (sumber: DEBKAfile, 2016)"]