Mohon tunggu...
Tanza Erlambang
Tanza Erlambang Mohon Tunggu... -

# Ever stay in several countries, and stay overseas until currently. ## Published several books, some of them are: Hurricane Damage on Coastal Infrastructures (ISBN: 978-19732-66273) dan Prahara Rupiah (ISBN: 979-95481-1-X)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jokowi Akan Capai Target Pertumbuhan Tahun 2016 : Kejutan Dari Asian Development Bank dan World Bank

15 Januari 2016   04:56 Diperbarui: 15 Januari 2016   04:56 1947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Grafik pertumbuhan ekonomi (Sumber: Antara, 2016)"][/caption]

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada bulan Oktober tahun 2015 lalu, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen untuk tahun ini (2016). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat itu langsung menanggapinya dengan dingin.

Menurut Darmin Nasution, target dalam anggaran tersebut “terlalu optimistis dan sangat sulit tercapai.” Menko Ekuin wajar saja pesimis, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami “kontraksi,” hanya sebesar 4,7% pada tahun 2015.

Tapi, sungguh mengejutkan, Asian Development Bank (ADB) dalam laporannya baru baru ini (Indonesia: Economy, 2016) meng-“up date” pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4%, angka yang melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016 (lihat Tabel di bawah).

 [caption caption="Tabel. Update pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4% tahun 2016 (sumber: ADB, 2016)"]

[/caption]

 

Sementara itu World Bank (2016) menyebutkan bahwa angka pertumbuhan Indonesia juga akan melampaui baik estimasi APBN maupun ADB, yaitu sebesar 5,5%.

Sebab sebab Optimisme
Berdasarkan prediksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan cuma 4,6% pada tahun 2016. Untuk negara maju pertumbuhannya lebih rendah, yaitu 2,4%. Negara negara berkembang diperkirakan sekitar 5,2%

Lantas kenapa ADB dan World Bank begitu optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan presiden Jokowi akan mampu melampaui target pertumbuhan, diantaranya:
1. Paket ekonomi (yang diantaranya adalah pencabutan beberapa aturan investasi yang sangat mengganggu, perampingan birokrasi dan pengurangan tariff) mulai menampakkan hasilnya

2. “Government spending” akan meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun sebelumnya:
-Untuk sektor infrastruktur, kesehatan dan bantuan sosial mulai berjalan.
-Pembelian yang dilakukan pemerintah akan mendorong pertumbuhan sektor swasta

3. Ekspor akan meningkat 4,7% dibandingkan tahun 2015.

4.Kenaikan upah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan buruh swasta, dimana sebagaian upah dipakai untuk kebutuhan sehari hari, akan menyebabkan konsumsi meningkat.

Keempat faktor di atas, pastinya mendorong aktifitas ekonomi ke arah positif secara keseluruhan, sehingga target pertumbuhan APBN akan terlampaui. Tidak berhenti di tahun 2016, tapi, pertumbuhan di atas 5% diperkirakan akan berlangsung terus sampai tahun 2019.

Jangan Terlalu Gembira
Meskipun pertumbuhan ekonomi cukup “menjanjikan,” tim ekonomi presiden Jokowi sebaiknya tidak lengah dan terlalu gembira. Karena ada dua hal yang bisa “merusak” prediksi ini.

Pertama, berdasarkan pengalaman tahun 2015, pajak akan sulit mencapai target, meskipun sudah diturunkan dari Rp1.360 trilliun, menjadi Rp 1.226 trilliun. Penerimaan dari pajak yang rendah akan mengganggu kelancaran dana pembangunan (dalam bentuk APBN dan APBD).

Kedua, “un-employment rate” (tingkat pengangguran) akan tetap tinggi di kisaran 6%. Angka pengangguran otomatis akan punya efek negatif terhadap aktifitas ekonomi.

Pajak dan tingkat pengangguran, jika tidak diberikan perhatian ekstra akan berujung pada sulitnya mencapai pertumbuhan sesuai target.

Jadi, sebaiknya semua pihak, terutama tim ekonomi presiden Jokowi tetap waspada, dan bekerja keras !!

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun