Dear Diary,
Malam ini aku ingin mengenai pengalamanku selama 21 hari bersama Kompasiana. Awalnya aku tertarik dengannya karena ternyata dia memang sungguh mengagumkan.Â
Tahu tidak? aku berkenalan dengannya sejak tanggal 22 Januari 2021 yang lalu. Aku menulis apa yang aku senangi. Apa saja yang menurutku baik untuk dibagikan kepada banyak orang.Â
Awal aku menulis aku bingung mau tulis apa, lalu aku menemukan Buku meditasiku yang memang merupakan buku aktivitas harianku. Aku baca-dan kupertimbangkan, rasanya layak untuk dibagikan.Â
Aku menuliskannya sambil merenungkan apa yang kutulis. Tulisan itu mengalir, bagai akau sedang melakukan meditasi itu. Begitulah sampai prosesnya selesai.Â
Aku buat Judulnya "Kiat Hidup Bahagia dengan Meditasi Kesehatan". Aku baca ulang, dan menurutku sudah cocok. Lalu aku mengambil salah satu foto dari dokumen pribadiku, judulnya tentang bahagia, lantas aku pilih fotoku yang terawa lepas landas tanpa beban. Hehehe. Kucoba preview, kayaknya sudah pas, lalu siap tayang.Â
Lima menit kemudian aku kirim link tulisanku ke temanku, aku ingin dia mengkritik apa yang sudah kutuliskan. Dia bukannya mengkritik, tappi dia bilang ,"Semangat Saudari, lihat itu termasuk Topik Pilihan". Â Aku pikir dia hanya sekedar menyemangati saja.
Awalnya aku tidak paham apa itu topik pilihan, apa itu artikel utama dan lain-lain. Perlahan-lahan aku mempelajari dinamika yang terjadi dan 'cara mainnya' Kompasiana. Akhirnya aku makin paham.Â
Esok harinya aku lanjut menulis puisi, lusanya aku tulis yang termasuk kategori Lyfe, aku kasih judulnya "Dear Diary, ternyata dia Orang MAE". Lagi-lagi masuk Topik Pilihan Kompasiana. Begitulah  akhirnya aku makin asik menulis di Kompasiana.Â
Aku menulis disela-sela waktu lowong di luar jam kerja. Biasanya selesai sarapan dan cuci piring pukul 7.30 dan masuk kerja pukul 8.00 WIB, ada waktu yang tersisa setegah jam. Itulah waktuku untuk berkontak dengan kompasiana. Selain itu, selesai makan siang sebelum lanjut kerja.