Berkisah tentang dinamika hidup yang tak pernah usai
Luka dan derita yang tak pernah kukenal
Menjadi sahabat sejati bagi batin yang tersembunyi
Awalnya rumit bagiku
Aku memberontak, menjerit, menghujat setiap luka
Amarahku membunuh asaku
Mengapa engkau hadir dalam hidupku?
Aku membenci keberadaankuÂ
Ku tak pantas bahagia
Karena kabut masa laluku
Membuat langkahku kembali tertatih
Tetapi cinta Tuhan hadir laksana mentari pagi
Mencairkan hati yang sudah lama membeku
Kubuka setiap lembaran
Kurenungkan...
Lembaran baru telah terbuka untukku
Kumulai menggores kisah hidupku dengan tinta cinta
Kusadari kepingann luka menjadi penyangga bagikuÂ
Aku pantas bahagia
Kepingan dan serpihan disatukan oleh panggilan-Nya
Hadirmu dan hadirku
Menjadi tiang penopang asa
Untuk membagi tetesan cinta
Penciptaku, kulantukan litani syukurkuÂ
Atas karya kasihMu dalam kisah hidupku
Panggilan jiwaku bersumbu dari sebuah cintaÂ
Dan menyala kepada sesamaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H