Mohon tunggu...
Teresha Elena
Teresha Elena Mohon Tunggu... Musisi - Teresha Elena Surya Permata

Agrotech'17

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Pangan 2019) Bukti Bahwa Ketahanan Pangan di Indonesia Mulai Meningkat

30 Oktober 2019   14:05 Diperbarui: 30 Oktober 2019   16:14 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia atau World Food Day yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober dengan tema "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045 atau Our action are our future, healthy diets. #zerohungerworld

Di Indonesia, pelaksanaan Hari Pangan Sedunia akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara. Namun, menurut Plt Kepala Dinas Kominfo Sultra, Syaifullah, seperti dilansir Antara, pelaksanaan yang sekiranya digelar bulan ini diundur menjadi November 2019. Pasalnya, menunggu selesainya pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober.

Di Jawa Tengah, Hari Pangan Sedunia digelar di Kampus III IAIN Salatiga pada tanggal 25-27 Oktober 2019. Stan tersebut memamerkan berbagai hasil olahan dan inovasi pangan dari sejumlah daerah di Jawa Tengah. Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar yang telah memilih Salatiga sebagai tempat pelaksanaan acara peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Jawa Tengah.

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pasokan pangan dalam suatu negara hingga titik terkecil yaitu perorangan agar hidup dengan sehat maupun aktif berkelanjutan ke depannya. Berdasarkan data dari The Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2014 hingga 2018, indeks ketahanan pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018.

Menurut Wartaekonomi, 2019 Penilaian indeks ketahanan pangan terdiri dari empat aspek. Pertama, affordability terkait dengan cara memotong rantai pasok yang panjang. Kedua, availability yaitu, terjaganya penawaran. Lalu ketiga, quality and safety terkait kualitas dan keamanan standar nutrisi dan pengawasan impor dan keempat natural resources and resilience terkait dengan lahan dan produksi pangan. Ketahanan pangan Indonesia dari aspek keterjangkauan memperoleh skor 55,2 berada di peringkat 63 dari 113 negara. Kemudian skor dari aspek ketersediaan 58,2 (peringkat 58), dari aspek kualitas dan keamanan memperoleh skor 44,5 (peringkat 84) serta dari faktor sumber daya alam memperoleh skor 43,9 (peringkat 111).

Capaian indeks ketahanan pangan sekarang ini merupakan prestasi bagi pemerintah terutama Kementerian Pertanian. Pemerintah sudah berusaha untuk memperlihatkan capaiannya secara perlahan pada ketahanan pangan. Patut diapresiasi untuk pemerintah karena dengan banyaknya tantangan salah satunya selalu meningkatknya laju pertumbuhan penduduk tiap tahunnya sekitar 2,5 juta orang, pemerintah mampu memantapkan ketahanan pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun