Mohon tunggu...
Teresa K.
Teresa K. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Akun untuk sekolah

Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Maktub, Menelusuri Benang Merah Novel Sang Alkemis Karya Paulo Coelho

14 Maret 2021   22:19 Diperbarui: 14 Maret 2021   22:58 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dikarenakan kepopuleran buku ini, tak asing bagi saya untuk mendengar judul buku ini disebut-sebut sebagai sebuah mahakarya dan buku bacaan wajib. Oleh karena ini pula, yang awalnya adalah ketertarikan lama kelamaan menjadi keinginan tersendiri untuk dapat berbincang dengan komunitas pembaca novel mengenai buku ini. 

Namun, niat untuk membaca buku ini saya urungkan setelah mengetahui bahwa aliran buku ini merupakan aliran yang sejak dulu saya anggap membosankan. 

Terlebih karena usia buku ini yang sudah jauh melampaui usia saya, sebuah indikator bagi saya bahwa karya ini kurang cocok bagi anak muda seperti saya. 

Setelah pertimbangan yang panjang dan berulang kali saya lakukan, saya memutuskan untuk tidak membaca buku ini, buku yang di mata saya usang dan beku dalam masa lampau.

Kita semua mengenal peribahasa: Jangan menilai buku dari sampulnya, begitu pula dengan saya, namun; fakta unik; selama ini saya selalu menilai sebuah buku dari sampul mereka. Walaupun peribahasa itu berdengung dalam benak saya setiap kali saya membeli buku, tak jarang saya menemukan buku yang ternyata mencerminkan sampul mereka; menarik, indah, mengagumkan. 

Di pertengahan tahun 2017, seperti biasanya saya memasuki toko buku berinisial G tanpa buku tertentu yang saya cari. Saya menemukan buku ini etalase Fiksi Dewasa, yang terletak di lorong panjang yang biasanya saya lewati begitu saja, memilih untuk mencari harta di aliran puisi dan fantasi remaja. 

Mungkin klise dan berlebihan, namun pada saat itu, saya seakan tertarik oleh benang merah tak kasat mata untuk mendekati buku oranye kecil dengan ukiran-ukiran pegunungan dan ornamen timur tengah itu.

Tentu, buku itu adalah buku yang selama ini ada di sudut paling dalam pikiran saya, dengan desain sampul baru untuk memperingati 25 tahun sejak dirilisnya buku Sang Alkemis.

Diterbitkan pada tahun 1988 di Brazil, Sang Alkemis pertama dikenal sebagai "O Alquimista" dan berbahasa Portugis. Sang Alkemis berkisah tentang anak gembala bernama Santiago yang berkelana dari rumahnya di Spanyol ke padang pasir di wilayah Mesir untuk mencari harta karun terpendam di Piramida. Sebuah perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta di dalam diri.

Buku ini bertema petualangan dan perjalanan menemukan diri dengan alur maju dan sudut pandang orang ketiga. 

Menurut saya, buku ini imersif dalam arti membawa para pembacanya ikut dalam perjalanan Santiago. Cerita disusun sedemikian rupa sehingga pembaca seakan hidup di antara kebudayaan yang diilustrasikan dalam buku. 

Buku mendeskripsikan mulai dari bagaimana orang orang di tempat itu dan pada masa itu berpakaian, bepergian, dan mencari penghasilan. Menurut CliffNotes.com, burung elang yang menjadi peliharaan sang Alkemis pun merupakan binatang yang disegani. 

Selain itu, faktor pendukung lain adalah banyaknya istilah teknis yang kemudian dijelaskan. Diksi sangat baik sehingga mengajak para pembaca untuk menyelam dalam novel. 

Tak hanya itu, perwatakan dan pengembangan tokoh terkesan sangat dekat dan realistis. Santiago memiliki karakter naif dan idealis pada awalnya, cukup impulsif tentang pengambilan keputusannya. Ia berangsur menjadi pribadi yang kontemplatif seiring dengan perjalanan yang ia tempuh, mempertanyakan eksistensi dan arti dari segala sesuatu yang ia anggap menarik. Sedangkan Sang Alkemis memiliki karakter misterius dan dalam tanda kutip, mahakuasa. Ia seakan tahu akan segala sesuatu hal yang telah terjadi dan yang akan terjadi. 

Melihat kembali perjalanan pribadi saya dalam menemukan dan memutuskan untuk membaca sang alkemis, saya bersyukur bahwa saya memutuskan untuk membaca buku itu pada saat saya membacanya. Mengapa? 

Bagi saya, buku ini merupakan salah satu buku yang membuat saya bercermin dan memanifestasikan apa yang saya baca di dalam kehidupan saya. Dengan begitu banyak perubahan dan penyesuaian yang pada saat itu saya harus alami, buku ini menyediakan sebuah rasa pertemanan dimana bukan hanya dunia saya yang seakan bergerak dengan begitu cepat dan lambat dalam waktu yang bersamaan. 

Karena hal itu pula, saya dapat menyimpulkan bahwa jika saya membaca buku ini di masa yang berbeda, saya tidak akan dapat memaknai buku ini dengan cara yang sama. Hal ini dirasakan oleh kakak perempuan saya yang berbeda dengan saya, merasa buku ini biasa-biasa saja. 

Lebih lanjut, banyak pesan yang disampaikan secara implisit di dalam buku ini sehingga jika tidak direfleksikan, menjadi membosankan. Mengetahui hal tersebut, buku ini cenderung kurang cocok untuk dibaca anak-anak maupun orang segala usia yang lebih menyukai cerita yang memiliki perkembangan alur cepat dan dengan penyampaian eksplisit.

"Maktub", sebuah kata yang saya pelajari dari buku ini. Artinya, semua telah tertulis. Pertanyaannya adalah, apakah kamu memilih untuk mengejar takdir yang sudah kamu impikan semasa kecil, atau menerima produk rumusan jutaan orang lain akan "hidup yang ideal"? Apakah kamu akan mengatasnamakan atau menghadapi realita?

DAFTAR PUSTAKA

Coelho, Paulo. 2005. "Sang Alkemis (Terjemahan)". Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Estina, Dewi. 2018. "RESENSI NOVEL SANG ALKEMIS (THE ALCHEMIST) Karya Paulo Coelho". Diakses melalui situs BadanBahasa.Kemdikbud.go.id

(http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/Sang%20Alkemis.pdf) pada 12 Maret 2021 pukul 17.51 WIB.

Houghton Mifflin Harcourt. 2020. "Critical Essays Symbols in The Alchemist". Diakses melalui situs CliffsNotes.com

(https://www.cliffsnotes.com/literature/a/the-alchemist/critical-essays/symbols-in-the-alchemist) pada 12 Maret 2021 pukul 18.17 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun