Mohon tunggu...
Trending hari ini
Trending hari ini Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sebelum ada Sablon Digital Manual dulu | Harapan Sablon sistem Digital yang di unggulkan

28 Mei 2023   00:26 Diperbarui: 20 Juli 2023   02:11 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sablon Digital VS Manual

Menjadi berbincangan yang menarik bagi para pecinta kreatif. Mereka mencari informasi mengenai hal ini. antara Sablon Digital dan manual. Sebenarnya jenis sablon ini memiliki keunggulan masing-masing, hanya saja Sablon manual itu lebih tua dibanding Sablon Digital. 

Sebelum ada sablon Digital banyak yang menggunakan cara manual,seiring berjalannya waktu maka terciptlah sablon digital yang bertujuan agar semua pekerjaan lebih cepat dan tentu cara ini di inginkan para peminat.


Sablon digital edtiting koleksi/dokpri
Sablon digital edtiting koleksi/dokpri

Sejarah Sablon Manual

Menurut beberapa sumber dari laman yang kami dapat, bahwa awal sablon saat itu dari Sablon kaos dan cara mengerjakannya dengan menggunakan screen atau lebih populer dengan sebutan sablon manual. Sejarah ini di temukan di  di daratan Cina pada masa Dinasti Song (960 -- 1279 M). Kemudian sablon manual ini diadaptasi oleh negara asia lain seperti Jepang,dan negara-negara lain seperti malaysia,singapure dan indonesia.di Tingkok saat itu berkembang dengan mencetak motif kain kimono, karena jika menggunakan dengan tangan katanya mahal. inilah awal sablon manual di ciptkan.

Awal Mulai ada Sablon Digital

Sebenarnya mulainya Sablon Digital bisa dikatakan baru-baru saja semenjak adanya teknologi Mesin printer yang saat itu untuk mencetak foto, lalu  para kreatif mengembangkannya bagaimana cara ini bisa di transfer pada media lain seperti kain,plastik,keramik, dan media lainnya,hasilnyapun sangat menajubkan. Sebelum ada mesin Heat press untuk pemanas mereka menggunakan setrika,penemuan ini berkembang menjadi mesin yang sekarang ini ( Heat press ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun