Ada hal yang tidak akan bisa saya lupakan dari Kota Pontianak. Yaitu warung Kopi Asiang.
Meskipun kota Pontianak sering dikenal dengan sebutan "kota seribu warung kopi", namun warung Kopi Asiang begitu terkesan buat saya.
Jam 4 subuh sudah ramai pengunjung. Edan Tenan. Saya sampai kaget waktu pertama mengunjunginya.Â
Selepas Sholat Subuh dari Masjid Raya Pontianak. Rombongan mobil kawan-kawan kehutanan yang saya ikuti beranjak ke warung kopi ini.
Berlokasi di Jalan Merapi, suasana kota yang sedikit banyak kurang saya pahami, karena pengalaman pertama dan langit masih gelap. Tiba-tiba ada barista kopi yang sedang meracik kopi dengan bertelanjang dada atau tanpa baju.
Itu membuat saya terkesima dan jadi ingin menirunya.
Sempat saya heran mengapa dari jam 3 pagi sudah buka? Mengapa sudah ramai? Apakah anak-anak muda ini pulang dugem. Atau pulang dari masjid seperti saya. Nggak penting juga.
Faktanya sensasi ngopi subuh-subuh sambil menikmati camilan roti srikaya memang suatu kenikmatan yang patut disyukuri.Â
Kopi robusta yang disajikan juga cukup kuat terasa di lidah saat subuh yang begitu syahdu. Maka dari itu pisang goreng dan roti srikaya memang teman yang sesuai untuk mendampinginya.