Menyesap Kopi Asiang, Kopi "Legend" di Pontianak

Ada hal yang tidak akan bisa saya lupakan dari Kota Pontianak. Yaitu warung Kopi Asiang.

Meskipun kota Pontianak sering dikenal dengan sebutan "kota seribu warung kopi", namun warung Kopi Asiang begitu terkesan buat saya.

Jam 4 subuh sudah ramai pengunjung. Edan Tenan. Saya sampai kaget waktu pertama mengunjunginya. 

Dokpri

Selepas Sholat Subuh dari Masjid Raya Pontianak. Rombongan mobil kawan-kawan kehutanan yang saya ikuti beranjak ke warung kopi ini.

Berlokasi di Jalan Merapi, suasana kota yang sedikit banyak kurang saya pahami, karena pengalaman pertama dan langit masih gelap. Tiba-tiba ada barista kopi yang sedang meracik kopi dengan bertelanjang dada atau tanpa baju. Membuat saya terkesima dan jadi ingin menirunya.

Sempat saya heran mengapa dari jam 3 pagi sudah buka? Mengapa sudah ramai? Apakah anak-anak muda ini pulang dugem. Atau pulang dari masjid seperti saya. Nggak penting juga.

Dokpri

Faktanya sensasi ngopi subuh-subuh sambil menikmati camilan roti srikaya memang suatu kenikmatan yang patut disyukuri. 

Kopi robusta yang disajikan juga cukup kuat terasa di lidah saat subuh yang begitu syahdu. Maka dari itu pisang goreng dan roti srikaya memang teman yang sesuai untuk mendampinginya.

Roti Srikaya

Biasanya menu  yang paling banyak dipesan adalah kopi susu, kopi hitam, dan kopi 3 in 1. Lalu menu makanan yang paling laris adalah roti srikaya, bolu singkawang, hingga jajanan tradisional.

Selain minum di tempat, kopi kemasan juga tersedia untuk oleh-oleh pulang. Tidak lupa saya pesan juga kaos hitam bergambarkan Asiang sebagai kenang-kenangan.

Infonya Warung Kopi Asiang sudah berdiri sejak tahun 1958. Sepertinya ini sebuah usaha bisnis keluarga. Karena terlihat iteri dan anak-anaknya juga ikut membantu.

Warung Kopi Asiang berlokasi di jalan Merapi, Benua Melayu Darat, Pontianak, Kalbar. Cukup legendaris untuk dikenal oleh google maps sehingga anda tidak akan kesulitan jika kesini.

Dokpri

Saat pertama kesini anda akan terpukau melihat barista bertelanjang dada. Jangan berpikir aneh-aneh. Nikmati saja kopinya, karena disana mungkin seni dan daya tariknya.