Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola dan Perubahan Iklim

11 Oktober 2024   13:53 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:14 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap sepak bola, terutama pada infrastruktur dan kondisi pertandingan. Peningkatan suhu global, banjir yang lebih sering, dan cuaca ekstrem dapat merusak lapangan sepak bola, baik yang alami maupun sintetis, sehingga menyulitkan penyelenggaraan pertandingan. Misalnya, stadion di daerah pesisir atau yang berada di dataran rendah terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.

Selain itu, suhu yang semakin panas memaksa para pemain berkompetisi di bawah kondisi yang lebih berat, yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, dan cedera. Organisasi sepak bola seperti FIFA dan UEFA mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim ini dengan mengatur waktu pertandingan atau memberikan jeda minum lebih sering pada pertandingan yang digelar di cuaca panas.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan isu perubahan iklim, beberapa klub sepak bola dan badan sepak bola dunia mulai mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon mereka. Salah satu contoh klub yang berkomitmen terhadap keberlanjutan adalah Forest Green Rovers, klub yang diakui oleh FIFA sebagai klub sepak bola paling ramah lingkungan di dunia. Klub ini menggunakan energi terbarukan untuk operasional stadion, menyediakan makanan vegetarian, dan mengelola limbah secara berkelanjutan.

Di tingkat global, FIFA juga telah menyatakan komitmennya untuk mengurangi dampak lingkungan Piala Dunia dengan mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan seperti stadion yang hemat energi, daur ulang limbah, serta penanaman pohon untuk menyerap emisi karbon yang dihasilkan.

Sepak bola dan perubahan iklim memiliki hubungan yang erat, di mana sepak bola berkontribusi pada perubahan iklim melalui konsumsi energi dan emisi karbon, namun juga terdampak oleh fenomena iklim ekstrem. Meski beberapa klub dan organisasi sepak bola sudah mulai mengadopsi langkah-langkah hijau, tantangan besar tetap ada dalam mengurangi dampak lingkungan olahraga ini secara signifikan. Kerjasama global diperlukan untuk memastikan bahwa sepak bola, sebagai olahraga yang dicintai miliaran orang di seluruh dunia, dapat beradaptasi dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun