Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potret Ketangguhan Perempuan Lembah Napu dalam Secangkir Sarabba

13 September 2024   21:54 Diperbarui: 13 September 2024   22:22 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam buku catatan ekspedisi berjudul "The Malay Archipelago" yang terbit satu setengah abad yang lalu, tepatnya tahun 1869, pada Bab 18 tentang "Sejarah Alam Celebes", sang penulis Alfred Russel Wallace menjelaskan secara epic tentang kekayaan alam Sulawesi.

Dia lah yang pertama kali mengungkapkan fenomena distribusi fauna Sulawesi yang unik dan tidak dapat ditemui baik di komplek kepulauan Indo-Melayu di barat maupun Papua di timur. Distribusi fauna di Kepulauan Nusantara tersebut menginspirasi Wallace untuk menggambar garis imajiner dan zona biogeografi, yang saat ini dikenal sebagai garis Wallacea.

Sarabba Instan dari Desa Sedoa, Lembah Napu (dokpri)
Sarabba Instan dari Desa Sedoa, Lembah Napu (dokpri)

Namun dalam bukunya Alfred Russel Wallace belum mengungkapkan tentang minuman tradisional asal Sulawesi bernama Sarabba. Mungkin terlewatkan, atau mungkin saya yang tidak menemukan catatannya.

Bisa jadi satu setengah abad yang lalu, dia juga sudah mencicipi yang namanya bandrek, bajigur, teh talua, bir pletok, wedang uwuh, sekoteng, wedang ronde, sarabba dan lain-lain. Berbeda-beda tapi tetap Nusantara.

Sarabba adalah minuman tradisional khas Sulawesi yang terbuat dari campuran jahe, gula aren, dan beberapa bahan rempah lainnya seperti kayu manis, cengkeh dan mungkin juga lada. Namun di balik kekayaan khasiatnya sebagai penghangat tubuh, Sarabba tentunya memiliki nilai budaya yang tinggi di masyarakat lokal.

Lembah Napu (dokpri)
Lembah Napu (dokpri)

Tulisan ini Saya buat saat sedang menikmati secangkir Sarabba. Minuman tradisional yang saya beli langsung dari kelompok Perempuan di desa Sedoa, Lembah Napu, Sulawesi Tengah. 

Fresh from the oven. Menyeruputnya selagi panas sembari menghirup aroma rempahnya seakan memberikan rasa nyaman yang menjalar keseluruh tubuh.

(dokpri)
(dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun