Namun ada juga yang berpendapat bahwa kalamba dulunya digunakan sebagai peti mati atau tangki air karena tutup terbuat dari batu sering ditemukan di dekat Kalamba. Dibalik berbagai macam pendapat, hingga kini belum diketahui secara pasti tentang siapa, kapan, dan tujuan dibuatnya megalit tersebut.
Puas mengambil gambar di Pokokea kami kembali melanjutkan perjalanan. Tujuan kami adalah situs megalitik Pekasele di Kecamatan Lore Timur dan singgah kembali ke danau Tambing. Di Kabupaten Poso kerap kami jumpai lahan masyarakat yang ditanami Kakao.
Sulawesi Tengah memang merupakan salah satu daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia. Bahan pembuatan cokelat ini merupakan komoditas unggulan petani di seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Kakao dari petani Sulawesi Tengah selama ini sudah banyak diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Amerika maupun Eropa dengan menghasilkan devisa cukup besar bagi negara.
Pantas saja selepas mendarat di Kota Palu, sebelum memulai perjalanan ini, kami singgah ke rumah cokelat, yaitu pusat oleh-oleh cokelat produksi UKM. Berbagai koleksi cokelat yang diolah langsung dari Kakao asli bumi Sulawesi Tengah disajikan disini. Sekeranjang cokelat khas Palu sudah saya pesan untuk oleh-oleh. Cokelat-cokelat ini adalah olahan langsung dari hasil agroforestri para petani di Cagar Biosfer Lore Lindu.
Logo Cagar Biosfer Lore Lindu terpasang hampir pada semua varian cokelat yang disajikan di Rumah Cokelat. Pemasangan logo ini diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi Petani. Artinya kakao yang dikembangkan secara agroforestry dan berkelanjutan.