Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Hutan Desa di Pulau Dewata

19 Oktober 2017   15:59 Diperbarui: 20 Oktober 2017   03:24 4746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunrise dari arah tenggara pulau Bali begitu indah dilihat dari atas perahu. Sayangnya terlalu ramai  perahu yang berburu dolpine pagi itu. Hanya empat kali saya bisa melihat kawanan dolpinesehingga saya puaskan diri dengan snorkelingmenikmati keindahan aquarium alam di utara pantai lovina.

Siangnya saya kembali ke Hutan Desa Selat. Kembali belajar dengan pak Mangku mengenai suka dukanya mempertahankan hutan lindung di Desa Selat dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
"Kalau dulu, tidak mudah untuk memperoleh akses berupa Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD). Meskipun telah ditetapkan oleh Menteri sejak tahun 2010 namun baru  pada tahun 2015, SK HPHD dari Gubernur turun. Pak Mangku sampai harus berdemo di kantor DPRD. Saya sendiri tidak tahu dimana letak kelambatannya. Kalau memang kami kurang mampu, kenapa kami tidak dibimbing. Baru saja akhir-akhir ini sudah mulai banyak perhatian. Bahkan ke depan mungkin kami juga bisa menggandeng perusahaan BUMN atau swasta untuk bekerjasama membangun hutan desa ini" Tutur Pak Mangku pada kami siang itu.

Menurut data dari BPS Provinsi Bali, secara makro Persentase penduduk miskin di Kabupaten Buleleng tahun 2016 ialah sebesar 5.79 %, menurun 1 % dibanding tahun 2014 yaitu sebesar 6.79 %. Namun angka ini masih di atas persentase jumlah penduduk miskin di Bali yang pada tahun 2016 mencapai 4,25 %.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Sebuah ironi memang, di tengah glamornya pariwisata Bali, masih terdapat 4,25% penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Angka melek huruf, tingkat partisipasi angkatan kerja, gini rasio, dan  daya beli masyarakat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di Provinsi Bali. Melalui penguatan kelembagaan dan pemberian akses kelola hutan negara kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan menekan gini rasio (kesenjangan) sehingga persentase dan jumlah penduduk miskin di Bali juga menurun.

Mengunjungi hutan desa di Bali mengajarkan saya bagaimana prinsip kehati-hatian dalam mengelola hutan lindung yang selama ini terkesan open access,namun saat ini dipercayakan secara legal formal pada masyarakat sekitar hutan untuk dikelola secara lestari.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
 
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
*) Cerita dan Foto : Khulfi M Khalwani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun